Bulog Kanwil Bengkulu Targetkan Serap 1.023 Ton Beras Petani hingga 30 April

Kepala Kantor Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial--GATOT/RK
Radarkoran.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Bengkulu menargetkan hingga 30 April 2025 dapat menyerap sebanyak 1.023 ton beras dari produksi hasil pertanian para petani di wilayah Bengkulu.
Kepala Kantor Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial mengatakan, serapan beras dari petani tersebut merupakan salah satu instruksi dari presiden Prabowo dalam upaya mendukung ketahanan dan swasembada pangan. Dimana Bulog se-indonesia ditargetkan dapat menyerap beras hasil petani hingga 3 juta ton hingga akhir bulan April ini.
"Perum Bulog Kanwil Bengkulu mendapat jatah kurang lebih 1.023 ton. Beras itu harus kita serap sebagai cadangan beras pemerintah dan untuk memperkuat cadangan di gudang Bulog," ungkap Dody.
Ia menambahkan, sejauh ini proses penyerapan gabah petani di wilayah Bengkulu terus bergulir dan ditargetkan dapat tercapai di akhir bulan April ini untuk jumlah yang telah ditetapkan.
"Penyerapan sudah bergulir sejak bulan Februari, Maret sampai dengan April. Nanti di tanggal 30 April bulan ini akan diselesaikan," imbuhnya.
BACA JUGA: Menuju Pemilu 2029, Rio Capella Disiapkan jadi Waketum DPP Partai Hanura
Sementara itu, untuk progres penyerapan beras yang dilakukan Perum Bulog Kanwil Bengkulu hingga 8 April 2025 telah mencapai angka 760 ton dari total yang telah ditetapkan sebanyak 1.023 ton.
"Jadi penyerapan kita kurang lebih sudah di angka 74 sampai 75 persen. Dan Proses penyerapan terus dilakukan, khususnya di daerah yang menjadi wilayah atau spot berpotensi tinggi panan di bulan Maret dan April.
Lebih jauh, amanat agar Bulog dapat menyerap gabah dan beras para petani berdasarkan SK dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 2 tahun 2025 yang diubah dalam SK Kepala Bapanas Nomor 14 tahun 2025.
Dari keputusan yang ada, pemerintah menetapkan harga gabah Rp6.500 per Kilogram dan beras Rp12.000 per kilogram. Dari penetapan harga tersebut, petani diharapkan dapat membantu pemerintah dalam program swasembada pangan.
"Amanat pak Presiden bagaimana agar kita meningkatkan kesejahteraan para petani dengan harga yang ada. Jadi, semua stakeholder terkait diharuskan satu harga sesuai yang telah ditetapkan," sampai Dody.
Dirinya juga menghimbau semua pihak untuk mengawasi harga beli gabah dan beras dari petani agar sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
"Kita juga mengedukasi para petani serta melibatkan para TNI/Polri hingga fasilitator untuk mengawal dan memastikan agar harga yang ada dibawah harga yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya.