Libatkan RT/RW Pengelolaan Sampah di Tingkat Kelurahan Akan di Konsep

CAMAT : Camat Kepahiang Herman Zamzari,S.PKP, MP .--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com- Pengelolaan sampah rumah tangga di sekitar pusat kota Kepahiang, Khususnya Kecamatan Kepahiang Provinsi Bengkulu, kini akan diserahkan kepada masyarakat secara swadaya dan gotong royong. Dengan melibatkan unsur pemerintahan kelurahan seperti RT dan RW serta pemuka masyarakat .
Dikatakan Camat Kepahiang, Herman Zamzari, S.PKP, MP bahwa rencana ini merupakan bagian dari program 100 hari Bupati Kepahiang untuk membuat Kepahiang lebih bersih, indah dan tertata rapi. Sistemnya, nantinya masyarakat melalui kelurahan masing-masing akan membeli kendaraan pengangkut sampah, yang nantinya anggaran dari Dana Kelurahan yang khususnya kendaraan roda tiga yang memiliki bak.Kendaraan ini akan dibeli dengan menggunakan dana kelurahan masing-masing.
Kemudian, masyarakat melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) akan menunjuk petugas yang akan mengoperasikan kendaraan tersebut untuk mengangkut sampah dari rumah-rumah warga
"Untuk gaji, serta operasionalnya, warga iuran, dengan memperhatikan perda tentang pajak dan retribusi daerah. Yang sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh daerah," kata Herman, Sabtu 12 April 2025.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Pedas, Petani di Kepahiang Semringah
Petugas ini nantinya akan menjemput sampah dengan sistem selang hari, seperti dua atau tiga hari sekali untuk beberapa gang yang ada dilingkungan RT. Sesuai jadwalnya, di daerah yang ada penjemputan sampah, nantinya akan ada kendaraan truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan selanjutnya sampah-sampah tersebut diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Seberang Musi.
"Dengan sistem seperti ini, tidak lagi dibutuhkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang mengganggu. Sampah rumah tangga dijemput petugas KUB di kelurahan, langsung dipindahkan ke truk DLH, dan diangkut ke TPA," jelasnya.
Targetnya, program ini akan dimulai pada pertengahan, atau paling lambat pada akhir Mei 2025. Saat program ini berjalan, TPS yang ada di sudut Taman Santoso, pusat kota, akan ditutup, sehingga membuat pusat kota lebih bersih, tertata dan enak dipandang mata. Sehingga tercipta Kepahiang yang bebas dari sampah," demikian Herman.