Wabup Kepahiang Abdul Hafizh: Tanam Jagung di Talang Babatan untuk Wujudkan Swasembada Pangan

JAGUNG : Wakil Bupati Ir. Abdul Hafizh, M.Si dan kades Talang Babatan serta Forkompinda tanam jagung di lahan 3 hektare --SUHAIMI/RK
Radarkoran.com- Wakil Bupati Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Ir Abdul Hafizh,M.Si, menyatakan bahwa penanaman jagung hibrida 3 hektare (Ha) yang sedang dilakukan di desa Talang Babatan Kecamatan Seberang Musi diyakini mampu mendukung untuk mewujudkan swasembada pangan melalui diversifikasi pangan. Penanaman jagung dilaksanakan, pada Kamis 17 April 2025 merupakan kegiatan serentak secara nasional, sehingga jika tiap desa masing-masing minimal menanam jagung 1 ha atau lebih, maka akan ada 105 desa yang menghasilkan panen besar.
"Untuk itu saya minta Dinas Pertanian Kepahiang dapat terus mendorong dan mengawal program swasembada pangan ini, yakni dengan melibatkan banyak pihak baik Kepolisian, PPL dan BUMDes," kata Wabup.
Ia melanjutkan, 105 yang berpotensi mendukung program ketahanan pangan bukan hanya untuk penanaman jagung, tapi tanaman pangan lain juga. Karena diversifikasi pangan itu sangat luas mulai dari beras, jagung serta buah. Mungkin 105 desa ada yang lebih 1 ha taman jagung.
"Saya selaku wakil Bupati perpanjang pemerintah daerah, sangat menyambut apresiasi tinggi kepada desa Talang Babatan. Lantaran lebih dari target yang di programkan, Desa Talang Babatan ini, bukan hanya 1 ha tapi 3 ha mereka realisasiakan," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemeliharaan, pengolahan tanah yang baik, penggunaan alat pertanian yang memadai, hingga penanganan pascapanen agar bukan hanya produktivitas yang meningkat, tapi kualitas produk pun dapat ditingkatkan.
"Selama ini pemerintah komitmen dalam mendukung petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, termasuk dukungan untuk penggunaan peralatan yang sesuai agar proses olah tanah hingga panen berjalan optimal," katanya.
Sedangkan sebagai bagian dari gerakan nasional yang didukung pemerintah pusat, maka program ini diharapkan terus berlanjut dengan dukungan bibit, pupuk, dan lahan tambahan untuk memperluas area tanam. Diyakini, bahwa program ini bukan hanya bersifat seremonial dan berhenti dalam penanaman perdana hingga panen perdana, tapi akan terus berkelanjutan melalui pendampingan dan hal lain, bahkan akan diperluas karena kebutuhan pangan merupakan hal utama.
"Melalui sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak lain, diharapkan dapat menjadi salah satu penghasil jagung berkualitas bukan hanya untuk kabupaten, tapi juga untuk Provinsi guna mendukung ketahanan pangan nasional," demikian Wabup