Maknai Hari Kartini: Begini Kata Ketua NA Kepahiang

KARTINI : Nasyiatul Aisyiyah Kepahiang maknai hari Kartini.--YUS/RK

Radarkoran.com- Kisah perjuangan Kartini sebagai awal mula gerakan emansipasi menjadi tanda bahwa perempuan menjadi bagian penting dalam membangun bangsa ini. Emansipasi perempuan kini bukan sekedar membicarakan bagaimana perempuan meraih kesempatan tetapi sudah saatnya perempuan turut bergerak bersama membangun bangsa. Hal itu diungkapkan Fardia Fuspitasari, M.Pd.Si, Ketua Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kepahiang pada peringatan Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April. 

Menurutnya perempuan saat ini dapat melakukan pembelaan dan advokasi bagi diri dan lingkungannya. Selain itu, perempuan memiliki kemampuan dalam melakukan upaya responsif terhadap kondisi sekitar.

"Di berbagai sektor seperti teknologi, politik, dan ekonomi, kontribusi perempuan terus tumbuh. Meski masih banyak ruang yang perlu dibuka agar mereka bisa benar-benar hadir sebagai penggerak utama perubahan," ujar Fardiah

Kata dia, pendidikan memegang peranan kunci. Bukan hanya sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga sebagai ruang untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian perempuan dalam mengambil posisi strategis. Terutama di bidang-bidang yang selama ini dianggap maskulin, seperti sains, teknologi, rekayasa, dan matematika

BACA JUGA:Pesan Pj Danramil 409-04 Kepahiang untuk Pemdes Mengenai Pembangunan

"Ketika akses pendidikan diberikan secara setara, maka peluang perempuan untuk memimpin inovasi dan mengarahkan masa depan menjadi semakin terbuka lebar," tambahnya. 

Selain itu, lanjutnya, peluang jabatan -jabatan strategis di pemerintahan maupun perusahan swasta sudah mulai melibatkan kaum perempuan, ini menandakan bahwa perjuangan R.A Kartini tidak sia-sia untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.

"Perempuan berada di posisi penting bangsa ini sudah sangat luar biasa. Namun, yang terpenting adalah siapkah para perempuan ini seimbang dalam menjalankan hak dan kodratnya. Ini perlu persiapan dan berelasi dengan pasangan masing-masing," lanjutnya. 

Untuk itu, Fardiah mengimbau agar laki-laki dan perempuan untuk dapat berelasi dan saling mendukung satu sama lain dengan kemampuannya masing-masing.

Dipaparkan, saat ini NA mengacu pada program perluasan akses perempuan, yakni pemberian kesempatan yang sama pada perempuan di berbagai bidang dan juga kiprah perempuan di berbagai bidang itu sendiri.

"Dan optimalisasi peran para perempuan dan kader-kader Nasyiatul ‘Aisyiyah," tuturnya.

Terakhir, kaum perempuan merupakan orang-orang hebat yang peduli dan sangat mendukung adanya perubahan peradaban yang lebih baik lagi, seorang ibu sangat mempengaruhi pendidikan anaknya di dumah, seorang guru akan mempengaruhi pendidikan disekolah yang nantinya akan menciptakan anak-anak bangsa yang berkarakter

"Tidak ada kalimat tidak mungkin jika kita sungguh-sungguh dan tetap menjaga kodrat kita sebagai perempuan walau kita memiliki peran yang sama, tetap bersemangat seperti semangat yang dimiliki Kartini,"ujar Fardiah sekaligus pengajar di SMP Negeri 1 Kepahiang 

Fardiah menyimpulkan bahwa saat ini peringatan Hari Kartini bukan sekadar mengenang sejarah. Namun, panggilan untuk terus bergerak ke depan. Agar setiap perempuan, di mana pun berada, punya hak dan ruang untuk menjadi penggerak inovasi, pemimpin masa depan, dan pencipta perubahan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan