Pemkab Rejang Lebong Peringati Hari Otda ke-29, Sinergitas jadi Penekanan

Bupati dan wakil bupati foto bersama usai pelaksanaan upacara peringatan OTDA tahun 2025 pada Jumat Pagi, 25 April 2025 di halaman Kantor Bupati Rejang Lebong--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-29 tahun 2025, di Halaman Kantor Bupati Rejang Lebong pada Jumat pagi, 25 April 2025.
Upacara dipimpin langsung Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, M.AP dan turut dihadiri Wakil Bupati Dr. H. Hendri, S.STP, M.Si, Kapolres AKBP Florentus Situngkir, SIK, Ketua DPRD Juliansyah, Ketua Pengadilan Negeri Santonius Tambunan, SH, MH, Kasdim 0409 Kapten Inf. Tonny Antoni, Sekda Yusran Fauzi, ST, serta Jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Camat se Kabupaten Rejang Lebong, ASN maupun Non ASN di lingkungan Pemkab Rejang Lebong.
Membacakan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Bupati Fikri menyampaikan, peringatan Hari Otonomi Daerah tahun 2025 mengusung tema "Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 20245" menjadi momentum dalam memperkuat sinergitas dalam mensukseskan pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.
"Semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak menjadi pilar utama dalam memperkuat tata kelola pemerintahan daerah yang responsif, transparan dan akuntabel," kata Bupati Fikri dalam amanatnya menyampaikan pesan tertulis dari mendagri RI, Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, BA, MA, PhD.
Mendagri juga mengatakan jika Indonesia adalah negara bukan hanya dari segi luas wilayah dan jumlah penduduk, melainkan juga dari keragaman budaya, sumber daya alam dan potensi daerahnya. Namun kehebatan ini tidak akan banyak berarti jika tidak dibarengi dengan sinergi dan kolaborasi yang solid antara tingkat pemerintahan.
BACA JUGA:Camat Amen Ajak Desa/kelurahan Programkan Jumat Bersih
"Maka dari itu, sinergi pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan untuk mencapai cita-cita bangsa sebagaimana telah dituangkan dalam konstitusi," imbuhnya.
Berangkat dari hal tersebut, serta dalam upaya menguatkan komitmen dan harmonisasi langkah kita bersama, maka pada hari otonomi daerah ke-29 tahun 2025 diangkat sebuah tema yaitu ''Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045''. Pemilihan tema ini merupakan refleksi dari pentingnya hubungan yang harmonis dan produktif antara pemerintah pusat dan daerah dalam masa depan Indonesia yaitu Indonesia emas 2045.
"Momentum ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan bahwa kita bisa menjadi bangsa yang maju, mandiri dan berdaulat yang tercermin dalam keunggulan ekonomi, teknologi, pendidikan dan kebudayaan, serta dengan masyarakat yang adil, makmur dan berakhlak mulia," sampai Bupati Fikri menjabarkan amanat Mendagri.
Kemudian, melalui momentum yang berbahagia ini dirinya mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia, untuk terus memperkuat komitmen dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik, inovatif dan berorientasi pada pelayanan publik.
"Mari kita jadikan otonomi daerah sebagai sarana untuk mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat integrasi nasional serta meningkatkan daya saing daerah yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa secara keseluruhan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Fikri dalam amanat Mendagri menyampaikan sebagaimana yang telah ditegaskan oleh bapak presiden Prabowo Subianto bahwa kesatuan fisik, arah kebijakan strategis serta langkah implementasi yang sinkron dan berkelanjutan setiap tingkatan pemerintahan menjadi salah satu kekuatan utama bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan besar menuju Indonesia emas.
Maka ada hal-hal strategis yang menjadi perhatian bersama semua pihak baik di pemerintah pusat maupun di daerah yang termuat dalam delapan hal strategis untuk mengharmonisasi gerakan dan langkah yang diimplementasikan diantaranya mewujudkan swasembada pangan dengan menguatkan regulasi, hubungan anggaran dan teknologi yang diiringi dengan penguatan sumber daya manusia pertanian, akses distribusi, pemasaran serta mengoptimalkan lahan pertanian.
Lalu upaya mewujudkan swasembada energi melalui optimalisasi sumber daya domestik, diversifikasi energi, efisiensi dan hubungan kebijakan. Dengan upaya tersebut memberi pengaruh signifikan dalam mengurangi impor energi, serta memperkuat ketahanan nasional yang mendukung pembangunan berkelanjutan.