Dianiaya Oknum Guru: Begini Kondisi Terbaru Kepsek SMPN di Kepahiang

Kondisi Terbaru Kepsek SMPN di Kepahiang --JIMMY/RK
Radarkoran.com - Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 3 Bermani Ilir Kepahiang Bengkulu, M. Yani yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum guru inisial RKZ, kini masih dalam tahap pemulihan dari cidera yang dialaminya. Teranyar diketahui kalau Kepala Sekolah tersebut, mengalami sejumlah luka di bagian pelipis kiri dan juga kelopak mata.
Akibat dugaan penganiayaan tersebut, M. Yani mengalami luka robek di bagian pelipis dan harus mendapatkan sejumlah jahitan. Sementara pada bagian kelopak matanya, tampak masih lebam dan berwarna kemerahan.
Berdasarkan pengakuannya, dirinya memang sempat mendapatkan beberapa kali pukulan dari terduga pelaku. Tidak ingat secara pasti jumlahnya, namun menurut Yani pukulan tersebut dilayangkan terduga pelaku kepadanya, lebih dari 2 kali.
"Kalau sekarang, rasa sakit itu sudah tidak ada lagi. Kemarin sempat lebam muka saya sebelah kiri ini. Sempat dipukul pelaku beberapa kali, lebih dari dua kali," ujar Yani.
Selain bagian kepala ini, korban sebenarnya sudah merasa baikan, dan bahkan berencana untuk masuk dan melanjutkan kerja seperti biasa.
BACA JUGA:Kelayakan Lahan Sekolah Rakyat di Kepahiang Disurvey Kementerian PUPR
Hanya saja, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kepahiang belum memberikan izin, dan memerintahkan korban untuk tetap istirahat di rumah. Korban diminta untuk fokus pemulihan diri, dan bersiap jika ada panggilan dari penyidik kepolisian jika dibutuhkan.
"Saya sebenarnya mau masuk sekolah, apalagi anak-anak kelas IX mau ujian akhir. Tapi belum diperbolehkan dinas, disuruh istirahat sampai pulih," ungkap korban.
Sebelumnya diberitakan bahwa, Hingga Kamis 24 April 2025, oknum guru di Kabupaten Kepahiang, inisial RKZ masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian dari jajaran Unit Pidum Satreskrim, Polres Kepahiang, Polda Bengkulu. Oknum guru yang belakangan diamankan lantaran diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang Kepala Sekolah tingkat SMP, M. Yani, ternyata sering bermasalah dengan rekan kerjanya sesama guru. Hingga akhirnya saat ini berujung kepada pihak kepolisian.
Sekkab Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd mengungkapkan bahwa, terduga pelaku sendiri, disebut pernah bermasalah dengan beberapa rekan kerja di tempat ia mengajar. Bahkan akibat ulahnya tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu sudah beberapa kali melakukan mediasi.
"Dikbud sudah beberapa kali datang ke sekolah yang bersangkutan untuk melakukan mediasi. Karena sebelum dengan kepala sekolah ini (korban), yang bersangkutan juga pernah terlibat masalah dengan beberapa rekan kerjanya," jelas Sekkab.