Menuju Digitalisasi Ijazah: Kemdiktisaintek Gandeng Peruri

IJAZAH : Pemerintah bakal percepat digitalisasi ijazah --FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com- Menuju digitalisasi ijazah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) gandeng peruri. Pemerintah mewacanakan untuk melakukan transformasi digital di bidang pendidikan. Dengan itupula, sebagai langkah menuju digitalisasi ijazah Kemdiktisaintek bakal gandeng Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk digitalisasi ijazah.
"Melalui kerja sama dengan Peruri, yang tentunya lebih menguasai secara teknologi digitalisasi. Sehingga ke depan kita berharap kerja sama ini bisa berdampak efektif untuk perguruan tinggi, seperti digitalisasi ijazah dan dokumen legal, serta surat berharga lainnya," kata Mendiktisaintek, Brian Yuliarto dikutip dari antaranews.com, pada Minggu 27 April 2025.
Menurutnya, salah satu tantangan yang saat ini dihadapi pihaknya berkaitan digitalisasi ijazah, dimana masih terdapat sejumlah kasus pemalsuan ijazah. Seperti misalnya, dalam proses seleksi penerimaan karyawan dan kepentingan lain yang memerlukan validasi ijazah. Sehingga, melalui kerja sama ini diharapkan dapat dicapai transparansi dan efisiensi dalam pelayanan.
Ia juga menginstruksikan, kepada seluruh kampus untuk menerapkan sistem ijazah digital yang terintegrasi dengan transkrip nilai dan proses legalisasi. Sehingga dapat diverifikasi oleh pemberi kerja atau penerima manfaat lain dari kebijakan ini.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di DIY Mulai Buka Pendaftaran: di Daerah Lain Bagaimana?
"Kita akan meyakinkan teman-teman PTN dan PTS terkait keuntungan atau kelebihan dari sistem digital ini dibandingkan dengan sistem yang ada. Tujuan kita bukan semata-mata mendigitalisasi atau mengubah bentuknya, tetapi memang ada banyak hal lain yang didapatkan oleh semua pihak terkait pentingnya kita lakukan transformasi digital," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya mengatakan, pihaknya bersama Kemdiktisaintek akan berupaya optimal demi sistem digitalisasi yang ramah publik.
"Digitalisasi seperti digital ID, satu data, dan lainnya adalah sesuatu yang memang harus dibangun sebagai hal mendasar dalam pelayanan publik serta pendidikan. Kami akan senang sekali bisa terus melanjutkan kerja sama ini, membantu pemerintah untuk berbagai kebijakan yang lebih efektif dan efisien," singkat Dwina.