Tinggal 10 Kasus: PMK di Bengkulu Terus Menurun

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. M. Syarkawi--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu mencatat, jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Provinsi Bengkulu terus mengalami penurunan. 

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. M. Syarkawi mengatakan, sebelumnya terdapat 400 kasus PMK pada ternak sapi dan kerbau yang tersebar di sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu. 

Namun, hingga saat ini jumlah kasus PMK hanya menyisakan 10 kasus yakni 8 kasus di Bengkulu Selatan dan 2 kasus di Kabupaten Kepahiang. 

"Sejauh ini untuk kasus PMK di Bengkulu tidak ada penambahan, mudah- mudahan kondisinya terus terkendali," kata Syarkawi.

Sementara itu, akibat kasus PMK, sepanjang tahun 2025 ini terdapat 12 ekor hewan ternak yang mati serta 13 ekor dimusnahkan. 

"Selama tahun 2025, kasus PMK di Bengkulu telah menjangkit sebanyak 433 ekor ternak," imbuh Syarkawi. 

BACA JUGA:RUPS Luar Biasa Bank Bengkulu, Calon Pimpinan Direksi Diusulkan ke OJK

Meskipun kondisi temuan kasus PMK mengalami penurunan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap hewan ternak yang berisiko terpapar PMK. Di Bengkulu sendiri terdapat 426 ternak yang berisiko terpapar PMK. 

Selain itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga telah menerima alokasi 10.950 dosis vaksin yang terdiri dari 9.650 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat pada Februari 2025 dan 1.000 dosis vaksin pada Januari 2025. Vaksin yang ada telah dialokasikan ke kabupaten/kota yang memiliki risiko tinggi penyebaran PMK. 

"Vaksin PMK itu sudah disalurkan ke Kabupaten Seluma yang kasus PMKnya cukup tinggi, serta sejumlah wilayah di Bengkulu," ujar Syarkawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan