Harga Cabai Merah Anjlok: Petani di Kepahiang Merugi, Harganya Cuma Segini

Yogi Petani Cabe Keriting Dusun Kepahiang memperlihatkan hasil panen cabenya.--SUHAIMI/RK

Radarkoran.com- Petani cabai merah di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, khususnya di Dusun Kepahiang mengalami kerugian. Karena harga cabai yang anjlok. Bahkan saat ini harga cabai merah di tingkat petani hanya Rp 20 ribu per kilogram. 

"Petani pasti merugi lah. Ini penjualan di tingkat petani hanya Rp 20 ribu per kilogram, padahal kami sedang panen raya," sampai petani cabai merah Dusun Kepahiang Yogi, pada Rabu 11 Juni 2025.

"Tahun 2024 itu dulu panen kita bisa dapat harga Rp 38 ribu, bahkan harga tertinggi pernah Rp 60 ribu per kilo," lanjutnya.

Yogi menyebutkan kondisi harga cabai yang anjlok ini berkepanjangan sejak mulai panen hingga hari ini. Ia menyinggung kondisi banyak daerah yang juga serentak melakukan panen.

BACA JUGA:Pembahasan APBD-P 2025 Dikebut: Termasuk Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

BACA JUGA:Dukung Program Ketahanan Pangan: Desa Karang Anyar Tanam Jagung Seluas 1 Hektare

"Kita rasakan harga anjlok dari minggu kedua Juni ini, sudah satu bulan lebih seperti ini harganya. Kita petani sangat bergantung betul dengan hasil cabai. Modal saja belum kembali dengan kondisi cabe murah " sambungnya.

Lanjutnya, lahan yang ditanam lebih kurang 7 ribu batang. Dengan luas lahan setengah hektar. Selain cabe keriting merah ditanam ada tumpang sari tomat juga.

"Kita taman bibit cabe waktu itu 7 ribu batang. Harga nya masih murah juga. Namun kini belum seimbang antara hasil dan harga pupuk serta racun hama semuanya mahal. Harapan kita harga cabai naik dan kami petani dapat bergairah," pungkas Yogi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan