Sejarah Yamaha Aerox: Motor Matic Pilihan Gen Z Ternyata Dulu Bermesin 2-Tak

Sejarah Yamaha Aerox --FOTO/ILUSTRASI
Dalam strategi pemasarannya, Yamaha memilih Aerox 4-tak 50cc sebagai kendaraan operasional di paddock tim MotoGP Yamaha.
Langkah ini tidak hanya efektif sebagai alat branding, tetapi juga membantu meningkatkan penjualan dengan membuktikan kinerja dan keandalan Aerox di lingkungan yang sangat kompetitif seperti MotoGP.
Mulai Mengaspal di Indonesia
Pada Januari 2016, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing memperkenalkan Yamaha Aerox di pasar Indonesia dengan peluncuran resmi di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.
Model yang diperkenalkan adalah Yamaha Aerox 125 LC (Liquid Cooled).
Sepeda motor ini dibekali dengan mesin 125cc, SOHC, 4-tak yang menggunakan sistem pengabutan injeksi, memberikan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan model sebelumnya.
Aerox 125 LC mampu menghasilkan tenaga sebesar 11,2 daya kuda pada 9 ribu rpm dan torsi maksimal 10,4 Nm pada 6,5 ribu rpm.
Dari segi fitur, Aerox 125 LC memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan pesaingnya. Motor ini dilengkapi dengan headlamp menggunakan teknologi LED, bagasi yang luas yang dapat menampung helm half face, serta berbagai fitur canggih seperti side stand switch, hand brake, dan smart key shutter.
Semua fitur ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.
Memiliki Fitur Konektivitas
Di pasar Indonesia, minat terhadap Yamaha Aerox cukup tinggi, dan seiring berjalannya waktu, Aerox terus melakukan inovasi, termasuk dalam hal fitur konektivitas.
Yamaha Aerox 155 Connected dilengkapi dengan fitur konektivitas yang dikenal dengan nama Y-Connect, yang terhubung melalui Communication Control Unit (CCU).
Fitur ini memungkinkan pemilik motor untuk menghubungkan smartphone mereka melalui Bluetooth ke kendaraan.