Bupati Rachmat: Jangan Ada Lagi Anak di Bengkulu Tengah yang Tidak Sekolah

SEKOLAH : Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap mengungkapkan, tidak boleh lagi ada anak di Kabupaten Bengkulu Tengah yang tidak sekolah atau pun putus sekolah. --CANDRA/RK
Radarkoran.com - Di Kabupaten Bengkulu Tengah ada 1.494 anak masuk kategori Anak Tidak Sekolah (ATS) pada tahun 2025 ini, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia (RI).
Terkait informasi tersebut, Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap menanggapinya dengan tegas. Bahkan Bupati Rachmat dengan tegas mengatakan, kondisi ini tidak boleh berlanjut dan anak di Bengkulu Tengah harus sekolah semuanya.
"Jangan ada lagi anak di Bengkulu Tengah yang tidak sekolah, semuanya harus sekolah. Ya kalau memang ada orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya, segera laporkan kepada saya. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah akan membantu anak yang bersangkutan untuk tetap bersekolah," sampai Bupati Racmat.
Lebih lanjut Bupati Rachmat mengatakan, di Bengkulu Tengah tidak boleh ada lagi anak yang tidak sekolah atau bahkan yang putus sekolah lantaran hanya perekonomian keluarga. Hal ini dilakukan karena pendidikan adalah salah satu perhatian khusus untuk Pemkab Bengkulu Tengah di bawah kepemimpinannya.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Bawaslu Bengkulu Tengah, Libatkan Komisioner dan Panwascam?
"Makanya, program pemberian perlengkapan sekolah gratis untuk anak SD dan SMP di daerah kita selalu diprogramkan setiap tahunnya. Lantaran Pemkab Bengkulu Tengah tidak ingin ada anak yang tidak sekolah atau putus sekolah," papar Bupati Rachmat.
Pernyataan Bupati Rachmat berbanding lurus dengan apa yang dilakukannya di lapangan. Lantaran setiap mengunjungi sekolah-sekolah, dia selalu berpesan supaya setiap siswa harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Ke depan, kami (Pemkab Bengkulu Tengah, red) akan terus mengawal seluruh anak di Bengkulu Tengah, agar terus mendapatkan pendidikan dan mengikuti program wajib belajar 13 tahun," ucapnya.
Mengenai data ATS Bengkulu Tengah dari Kemendikdasmen tersebut, Bupati Rachmat menyampaikan, dirinya belum mendapatkan informasi, data tersebut dari tahun berapa sampai tahun berapa. Oleh karena itu, Bupati Rachmat menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Tengah menindaklanjuti data tersebut. "Saya sudah minta Dinas Dikbud segera menindaklanjuti kepastian data ATS itu," jelanys.
BACA JUGA:Baru 9 Desa di Bengkulu Tengah yang Sudah Cairkan DD Tahap II 2025
Sekadar mengulas, sebelumnya Direktorat SD Kemendikdasmen, Djohan Achmadi mengatakan, secara keseluruhan jumlah ATS di Provinsi Bengkulu ada 11 ribuan anak. Berdasarkan data itu, jumlah ATS di Kabupaten Bengkulu Tengah termasuk dalam kategori yang cukup tinggi mencapai 1.494 orang mulai dari tingkatan SD, SMP, dan SMA.
Tingginya ATS di Kabupaten Bengkulu Tengah dikarenakan beberapa faktor. Baik itu faktor ekonomi, faktor sosial budaya hingga kasus bulying di sekolah.
Faktor ekonomi, maksudnya di sini adalah orangtua yang perekonomiannya kekurangan meminta anak untuk tidak sekolah dan ikut bekerja.
Sementara untuk faktor sosial budaya terutama perempuan, yang memasuki usia SMA sudah dinikahkan. Terakhir faktor bulying, yang menyebabkan anak tidak mau lagi bersekolah.