Pengusaha Asal Jepang Tertarik dengan Kopi Kepahiang: Kunjungi Kebun Kopi Milik Poktan Pomas Kabawetan

Pengusaha asal Jepang kunjungi kebun kopi di Kabawetan Kepahiang--YUS/RK

Radarkoran.com- Sejumlah pengusaha dan wisatawan Jepang meninjau perkebunan kopi milik kelompok Tani kopi Pomas Desa Sumber Sari Kecamatan Kabawetan, pada Jumat 13 Juni 2025. Ketua Kelompok Tani Pomas, Herwanto menyampaikan, kopi Arabica dan Robusta dari Kabawetan benar-benar dilirik para penikmat Kopi, sehingga tak sedikit wisatawan dan pencinta kopi dari dalam dan luar negeri kini mulai berdatangan.

"Tujuan wisatawan warga negara Jepang ingin melihat bagai mana cara budidaya dan berkebun kopi secara langsung. Dan peninjauan ini sebagai satu tahap untuk berinvestasi di bidang pembelian biji Kopi Kepahiang,"ujar Hermanto kepada Radarkoran.com 

Lebih lanjut, para tamu wisatawan asal Jepang tersebut di dampingi PPL Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, mereka melihat kebun kopi Arabika milik, Gito dan kebun kopi Robusta milik Rubio salah satu anggota kelompok tani Pomas. 

"Terimakasih atas kunjungan para wisatawan dan pengusaha kopi luar negeri ke desa dan kelompok tani kami ini. Semoga kedepan terus berlanjut dan bisa membawa dampak positif untuk peningkatan perekonomian,"ucapnya 

Husni Mulyanto SP Kordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kabawetan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang disela peninjauan menyatakan, pengusaha sekaligus wisatawan dari Jepang itu sangat tertarik tentang Kopi Kepahiang khususnya Kabawetan lantaran sudah tidak asing lagi.

BACA JUGA:27 Kendaraan Dikandangkan Polres Kepahiang: Terlibat Aksi Balap Liar

BACA JUGA:Penilaian Menuju 10 Kebun Kopi Robusta Terbaik di Kepahiang: 25 Poktan Berkompetisi

"Salah satu kunci keberhasilan kopi Arabika dan Robusta asal Kabawetan adalah proses pengeringan biji kopi yang dilakukan di dalam green house,"ujar Husni 

Menurut Husni, dengan suhu yang stabil dan kelembapan yang terkendali, biji kopi dapat dikeringkan secara optimal. Sehingga, menghasilkan cita rasa kopi Kabawetan yang konsisten.

"Proses pengeringan yang panjang dan terkendali ini memungkinkan untuk menghasilkan kopi dengan cita rasa yang lembut, creamy, dan sedikit fruity," sampainya. 

Sehingga, aroma dan rasa kopi Arabika yang dihasilkan, cenderung lebih soft. Perpaduan creamy dan fruity-nya juga seimbang. Tak terlalu asam dan tak terlalu pahit. Dan kombinasi rasa yang pas itu yang dicari pasar internasional.

"Proses pengeringan yang stabil ini menghasilkan kopi special taste yang memang diminati pasar mancanegara," jelasnya, 

Husni mengajak petani kopi lainnya di Kabupaten Kepahiang untuk menduplikasi pola pengembangan budidaya tanaman kopi milik kelompok tani pomas. Agar bisa menghasilkan kopi dengan kualitas yang terbaik 

"Sebenarnya pengolahannya cukup sederhana, dari masa panen kopi l hingga pascapanen. Dengan pengeringan metode green house, akan menghasilkan kopi yang baik didukung dengan suhu udara yang stabil di kawasan Kabawetan, pasti menghasilkan kopi yang super," pungkas Husni. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan