Perempuan Garda Terdepan Agen Perubahan Cegah Korupsi
Para istri pejabat di lingkungan Pemprov Bengkulu saat mengikuti Bimtek Perempuan Anti Korupsi yang diselenggarakan oleh KPK RI baru-baru ini--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam membangun bangsa yang berintegritas, perempuan memiliki peran penting sebagai pilar keluarga, penggerak sosial, serta bagian strategis dalam birokrasi dan dunia usaha. Selain itu, perempuan juga dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan korupsi melalui perannya sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat.
Hal demikian ditekankan Ketua Dharma Wanita Provinsi Bengkulu, Ny. Hj. Mardliyataini dalam kegiatan Bimbingan Teknis Perempuan Antikorupsi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Aula Merah Putih Kantor Gubernur Bengkulu baru-baru ini.
Mardliyataini menekankan pentingnya perempuan, khususnya ibu rumah tangga untuk mendidik anak agar jujur dan bertanggung jawab, mengingatkan suami untuk menjauhi praktik korupsi, serta menumbuhkan kesadaran antikorupsi di lingkungan sosial.
''Perempuan diharapkan dapat menjadi agen perubahan, membawa semangat anti korupsi ke lingkungan keluarga, komunitas, dan instansi masing-masing,'' ungkapnya.
BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Dini Waspada Cuaca Ekstrem
Ia menambahkan, perempuan memiliki potensi besar mendorong budaya transparansi dan akuntabilitas di berbagai sektor. Melalui jejaring sosial dan kolaborasi dengan berbagai pihak, perempuan dapat memperkuat gerakan masyarakat bersih dari korupsi.
Selain itu, ibu, istri, dan anggota masyarakat, perempuan berperan besar menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab. Dengan memperkuat peran tersebut, perempuan menjadi benteng utama melawan praktik korupsi di keluarga dan masyarakat.
''Untuk itu, jadilah teladan dalam kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab,” ujar Mardliyataini.
Dengan upaya dan komitmen bersama, perempuan diharapkan menjadi garda terdepan dalam membangun budaya anti korupsi yang bersih, transparan, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.