Dugaan Korupsi DD Desa Bungin di Lebong Berpotensi Lebih dari 1 Tersangka

Radarkoran.com - Diketahui, penyidikan kasus dugaan korupsi Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 lalu tepatnya di Desa Bungin Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong hingga saat ini terus berproses. Disebutkan pula sampai dengan saat ini, penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Lebong sudah telah melakukan pemeriksaan ulang terhadap belasan saksi untuk melengkapi alat bukti sebelum memasuki tahapan gelar perkara. 

Kapolres Lebong Polda Bengkulu, AKBP Agoeng Ramadhani, SH, S.IK, melalui Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP. Rabnus Supandri, S.Sos mengungkapkan,  para saksi yang diperiksa ulang terdiri dari tiga kader posyandu, enam anggota Linmas Desa Bungin, serta sejumlah perangkat desa lainnya.  

"Pemeriksaan lanjutan akan melibatkan saksi ahli untuk memperkuat alat bukti. Setelah itu baru kita gelar perkara di Polda Bengkulu untuk penetapan tersangka," sampai pada Rabu 18 Juni 2025. 

Lebih lanjut Rabnus menyampaikan, gelar perkara ditargetkan akan dilakukan pada awal Juli 2025. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah tersangka yang akan ditetapkan. "Jumlah tersangka baru akan diputuskan saat gelar perkara. Bisa satu atau dua, nanti akan kami sampaikan setelah resmi," tambahnya.

BACA JUGA:Angka Perceraian dan Pernikahan Dini Tinggi, Ini Langkah Kemenag Lebong

BACA JUGA: Program Nasional 3 Juta Rumah, Bupati Lebong Ingatkan Kades dan Lurah

Lebih lanjut dia menjelaskan, proses penyidikan ini terus berlanjut setelah mantan Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Bungin hingga 15 Mei 2025 lalu, tidak menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan kerugian negara senilai Rp 329 juta.

"Kami berharap semua saksi yang dipanggil tetap kooperatif, supaya proses penetapan tersangka dapat berjalan dengan lancar dan segera diproses di Polda Bengkulu," demikian Rabnus.