Sefty Yuslinah Tampung Aspirasi Masyarakat Kota Bengkulu
RESES : Wakil ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah saat menggelar reses menampung aspirasi masyarakat Kota Bengkulu di DPW PKS pada Rabu, 31 Januari 2024.--GATOT/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Jajaran DPRD Provinsi Bengkulu saat ini tengah menggelar reses atau menjaring aspirasi masyarakat masa sidang pertama tahun 2024.
Dalam reses tersebut, setiap anggota DPRD akan kembali ke Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing untuk menampung dan mengangkat persoalan yang dihadapi masyarakat.
Seperti halnya yang dilakukan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefti Yuslinah, S.Sos, MAP pada Rabu, 31 Januari 2024 yang menggelar reses di kawasan Kantor DPW PKS Bengkulu di Padang Harapan Kota Bengkulu.
Disampaikan Sefti Yuslinah, dalam kegiatan menyerap aspirasi masyarakat Kota Bengkulu yang menjadi dapilnya, masyarakat mengangkat sejumlah isu signifikan yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Salah satu isu utama yang diangkat adalah masalah banjir yang terjadi saat hujan deras.
Ia menyebut, warga Kota Bengkulu menyampaikan kekhawatiran mereka terkait dampak banjir yang mengganggu ketenteraman malam hari, sehingga menyulitkan mereka untuk tidur dengan tenang.
BACA JUGA:PGE Hululais Komitmen Jaga Daya Lingkungan dan Berkontribusi kepada Masyarakat
"Warga selalu dan selalu meminta solusi, bagaimana meminimalisir banjir pada saat hujan deras dan ini sudah pernah kita lakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait banjir ini termasuk dengan PUPR, dan Gubernur Bengkulu, dan Konsultasi dengan universitas Bengkulu untuk mencari solusi terbaik guna meminimalisir risiko banjir di daerah Bengkulu," ungkap Sefti Yuslinah saat diwawancarai pada Rabu, 31 Januari 2024.
Tak hanya itu, masalah lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) juga dikeluhkam masyarakat, serta keberadaan pemakaman umum (TPU) yang sempit menjadi perhatian khusus. Dalam hal ini warga menyampaikan kesulitan dalam mencari tempat pemakaman yang layak bagi anggota keluarga yang meninggal. Sefti Yuslinah menyatakan komitmennya untuk mencari solusi agar keberadaan TPU dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ada juga yang menyampaikan tentang sempitnya ataupun ketidakberadaan pemakaman umum diantaranya pemakaman dari warga Kelurahan Kebun Geran, dan ini pernah disampaikan kepada Bapak Gubernur pada saat beliau berkunjung ke salah satu masjid di kelurahan Kebun Geran dan pak gubernur menjanjikan untuk alih fungsi daerah yang ada di pintu tol," paparnya.
Peningkatan literasi melalui baca tulis Al-Qur'an juga menjadi sorotan dalam reses ini. Dalam hal ini, Sefty mengakui meskipun telah diajukan usulan anggaran untuk pengadaan buku iqro pada tahun 2009-2014, namun realisasi yang ada tidak sesuai harapan.
"Untuk baca tulis Alquran itu pernah kita mengusulkan anggaran untuk membeli buku Iqro, namun realisasinya berupa buku Al Qalam dan ini sudah didistribusikan di beberapa SD. Buku ini sama sekali belum termanfaatkan karena memang cukup sulit untuk dipelajari karena butuh disk dan sebagainya. Kami akan memastikan agar anggaran yang dialokasikan benar-benar efektif dalam meningkatkan literasi Al-Qur'an di tengah masyarakat," tegas Septi Yuslina.
BACA JUGA:Perjuangkan Nasib UMKM, Senator Riri Sambangi Dinas Koperasi Provinsi Bengkulu
Terakhir, Sefty juga menerima aspirasi terkait kekhawatiran masyarakat terhadap meningkatnya kekerasan atau kejahatan seksual terhadap anak di wilayah Bengkulu. Dalam hal ini, dirinya mengharapkan kepada pemerintah provinsi, gubernur, majelis ulama, dan organisasi perlindungan anak untuk bersama-sama berupaya meminimalisir kejahatan tersebut demi melindungi anak-anak Bengkulu.
"Dalam meminimalisir yang namanya kekerasan seks terhadap terhadap anak ini kita minta OPD teknis benar-benar menjalankan tugasnya. Dan kita berharap Perda atau Pergub tentang perlindungan dan sanksi pelanggaran atau kekerasan seksual dapat benar-benar dijalankan dengan baik," tutupnya.