156 KMP Terbentuk di Rejang Lebong akan Dilaunching Saat Hari Kemerdekaan

Kepala Dinas Perindagkop Rejang Lebong, Anes Rahman, S.Sos--GATOT/RK
Radarkoran.com - Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan program nasional 80.000 Koperasi Merah Putih (KMP) yang telah terbentuk di Indonesia pada Senin, 21 Juli 2025 lalu di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah. Peluncuran tersebut ditandai dengan pemencetan tombol sirine dan disaksikan secara daring oleh seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Di wilayah Rejang Lebong sendiri, berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Rejang Lebong, saat ini sudah terbentuk 156 KMP yang tersebar di 122 desa dan 34 kelurahan di 15 kecamatan.
Kepala Dinas Perindagkop Rejang Lebong, Anes Rahman, S.Sos, mengatakan jika seluruh KMP yang terbentuk di wilayah Rejang Lebong telah memiliki badan hukum.
"Koperasi ini sudah dapat mengembangkan usaha sembako, elpiji 3 kg, pupuk, hingga simpan pinjam. Permodalannya dapat dibantu melalui Bank Himbara, asalkan pengurus melengkapi syarat seperti IMB, NPWP, dan proposal unit usaha," ungkap Anes.
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Cari Solusi ASN Lalai Bayar Angsuran Koperasi
Anes menambahkan, launching Koperasi Merah Putih di Rejang Lebong dijadwalkan akan dilakukan pada hari kemerdekaan Indonesia atau 17 Agustus 2025 mendatang oleh Bupati.
"Saat ini, dua koperasi dinilai siap menjadi percontohan, yaitu koperasi di Kelurahan Cawang Baru dan Desa Air Meles Bawah," ujarnya.
Untuk diketahui, keberadaan KMP merupakan salah satu program nasional yang bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui koperasi serba usaha yang dikembangkan oleh dan untuk warga.
Presiden dalam sambutannya saat peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih menyatakan bahwa koperasi adalah bentuk ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan semangat gotong royong.
"Kita telah meluncurkan 80.000 koperasi desa/kelurahan merah putih. Ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Koperasi adalah konsep untuk kaum lemah. Yang kuat tidak mau menjadi anggota koperasi. Koperasi tidak disukai kapitalis," kata Presiden.