Cerita Guru Honorer Kepahiang yang Menangis di Gedung DPR RI: Perjuangkan Honorer

Nasib guru honorer kepahiang yang menangis di hadapan DPR RI--JIMMY/RK
Radarkoran.com-Guru honorer SMKN 4 Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Reriza, akhirnya menceritakan terkait pengalamannya dalam memperjuangkan nasib guru honorer di Gedung DPR RI. Reriza menuturkan bahwa dirinya tergabung di organisasi Ikatan Guru Pendidik Nusantara (IPN), dan dijadwalkan mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI, serta PB PGRI.
"Saya izin ke sekolah, dan berangkat ke Jakarta pada Minggu, dan rapatnya hari Senin, 14 Juli," ujar Reriza.
Di RPDU ini, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, Reriza mendapatkan kesempatan berbicara, mewakili guru honorer R4, guru non ASN yang hanya terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan tidak terdaftar di database BKN.
BACA JUGA:APBD-P Kepahiang 2025 Mulai Dibahas Banggar dan TAPD
Saat itulah, Reriza menyampaikan kondisi para guru honorer R4, berdasarkan pengalaman dari seluruh guru honorer R4 di seluru Indonesia.
"Jadi, saat diberi kesempatan bicara oleh bu Esti, pimpinan rapat, saya bicara, mewakili semua guru honorer R4, di seluruh Indonesia," sambungnya.
Saat berbicara inilah, Reriza mengadukan nasib honorer R4 di seluruh Indonesia, termasuk soal gaji honorer yang hanya Rp 500 ribuan per bulan. Aksinya yang sempat menangis di RDPU inilah yang kemudian viral, dan mendapatkan perhatian di seluruh pihak di Indonesia.
Reriza sendiri mengatakan tidak terlalu memikirkan pendapat orang lain, karena dia hanya memperjuangkan nasib guru honorer R4.
"Ada yang mengambil positif, ada yang negatif. Tapi saya memperjuangkan nasib guru honorer," demikian Reriza.