Persentase Penduduk Miskin di Bengkulu Turun, Garis Kemiskinan Justru Naik

Infografis kemiskinan di Bengkulu per Maret 2025--IST/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu pada Maret 2025 mencapai 252,97 ribu orang, atau mengalami penurunan dibandingkan September 2024 yang berada pada angka 261,15 ribu orang.
"Pada bulan Maret 2025, persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu mencapai 12,08 persen ( 252,97 ribu orang), berkurang sebesar 0,44 persen poin dibandingkan dengan kondisi September 2024 yang sebesar 12,52 persen ( 261,15 ribu orang)," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, dalam rilis berita statistik pada Jumat, 25 Juli 2025.
Selain persentase penduduk secara keseluruhan, persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 12,34 persen, meningkat dibandingkan September 2024 yang sebesar 12,32 persen.
"Dibanding September 2024, jumlah penduduk miskin Maret 2025 di perkotaan meningkat sebanyak 0,7 ribu orang (dari 86,71 ribu orang pada September 2024 menjadi 87,39 ribu orang pada Maret 2025)," imbuh Win Rizal.
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Dukung Percepatan Legalisasi Pertanahan untuk Pembangunan
Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2025 tercatat memiliki persentase sebesar 11,95 persen, menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 12,63 persen.
"Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 8,9 ribu orang (dari 174,44 ribu orang pada September 2024 menjadi 165,58 ribu orang pada Maret 2025)," sampai Win Rizal.
Berbanding dengan angka kemiskinan, Garis Kemiskinan (GK) Provinsi Bengkulu Maret 2025 tercatat sebesar Rp 683.820,00/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan (GKM) sebesar Rp 503.475,00 (73,63 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar (GKBM) Rp 180.345,00 (26,37 persen).
"Dibandingkan dengan September 2024, garis kemiskinan naik 1,64 persen. Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2024, mengalami kenaikan sebesar 1,90 persen," jelas Win Rizal.
Win Rizal menyebut, komponen Garis Kemiskinan terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), dimana peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan yang menjadi salah satu faktor peningkatan garis kemiskinan.
"Pada Maret 2025, rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Bengkulu memiliki 4,59 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp3.138.734,-/rumah tangga miskin/ bulan," ujar Win Rizal.