Soal Keracunan Massal, Polres Lebong Tunggu Hasil Uji Laboratorium BPOM

Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani, SH, S.IK--EKO/RK

Radarkoran.com - Peristiwa keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus dilakukan penyelidikan oleh Polres Lebong.

Setelah sebelumnya memasang garis polisi di dapur MBG yang berada di Kecamatan Lebong Sakti, saat ini penyidik Polres Lebong tinggal menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dilakukan oleh BPOM.

Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani, SH, S.IK menjelaskan pihaknya sudah meminta keterangan terhadap sejumlah pihak terkait berkaitan dengan aktivitas dapur MBG. Namun pemeriksaan tersebut masih sebatas pemeriksaan awal dan proses lebih lanjut masih menunggu BPOM terkait dengan hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang sebelumnya sudah dikirim. 

"Untuk yang diperiksa baru sebatas pemeriksaan awal dan masih menunggu hasil lab. Jadi kami tidak bisa bertindak lebih lanjut sebelum memastikan apakah penyebabnya dari makanan tersebut. Kami belum bisa ngomong, butuh tenaga ahli, kita tunggu hasil pemeriksaan sampelnya dulu, " singkat Kapolres. 

BACA JUGA:Bupati Rachmat: RSUD Bengkulu Tengah Tercanggih di Provinsi Bengkulu

Sementara itu dari rapat yang dilaksanakan Jumat 29 Agustus 2025, disepakati bersama program MBG di Kabupaten Lebong akan berhenti sementara kurun waktu satu hingga dua bulan kedepan. Waktu itu akan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap penyedia MBG agar kedepan peristiwa keracunan massal yang terjadi pada Rabu 27 Agustus 2025 lalu tidak lagi terulang.

"Telah disepakati bersama, sekitar satu hingga dua bulan kedepan program MBG untuk sementara berhenti untuk dilakukan evaluasi. Khususnya evaluasi bagi penyedia, " kata Bupati Lebong H. Azhari, SH, MH. 

Ditambahkan Bupati, Pemkab Lebong juga akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang akan melibatkan usnur Forkopimda dalam mengawasi program MBG kedepannya. Satgas ini nantinya juga akan kembali melakukan sosialisasi-sosialisasi agar program MBG di Kabupaten Lebong bisa tetap berjalan dengan baik.

"Sosialisasi ini sebenarnya cukup berat, karena peristiwa yang terjadi sudah masuk KLB (Kejadian Luar Biasa, red). Tapi ini tugas kita bersama ntuk memberi pemahaman bahwa tujuan Presiden lewat program MBG ini sangat baik. Guru-guru yang ada di sekolah juga berperan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar jika makanan begizi ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak-anak," demikian Bupati Azhari. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan