Penghentian Penggunaan Energi Fosil Batu Bara Terus Diserukan Melalui SEB

Kegiatan sosialisasi Sekolah Energi Bersih di SMAN 8 Kota Bengkulu beberapa waktu lalu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Penghentian penggunaan energi fosil batu bara terus didorong melalui Sekolah Energi Bersih (SEB) sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengarah pada penggunaan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.
SEB yang digagas Kanopi Hijau Indonesia (KHI) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya transisi energi dan penggunaan energi terbarukan. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses transisi energi dan mendukung pengembangan energi terbarukan.
Sekolah Energi Bersih yang digagas Kanopi Hijau Indonesia dilatarbelakangi oleh rentetan dampak penggunaan energi kotor batubara antara lain mengakibatkan jutaan kematian dini karena polusi dan perampasan ruang hidup.
Selain itu, ancaman krisis iklim semakin nyata akibat peningkatan suhu bumi dan perubahan pola cuaca serta kerusakan ekosistem merupakan dampak serius dari tingginya penggunaan energi kotor seperti batubara.
Untuk itu, penghentian penggunaan energi fosil batubara juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk organisasi lingkungan hidup dan masyarakat sipil seperti para pelajar. Mereka menekankan pentingnya transisi energi yang adil dan berkelanjutan, serta perlunya melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Direktur Program Kanopi Hijau Indonesia, Suarli menyampaikan jika peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda tentang bahaya penggunaan energi kotor dan dampaknya merupakan langkah strategis untuk penghentian penggunaan bahan bakar fosil dan mendorong transisi energi bersih.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Tengah Pastikan Ada Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Penggemukan Sapi
"Melalui sekolah enegi bersih ini diharapkan generasi muda dapat memahami urgensi transisi energi sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan," kata di sela-sela roadshow Sekolah Energi Bersih di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu baru-baru ini.
Ia menambahkan, penghentian penggunaan energi fosil batubara terus didorong melalui Sekolah Energi Bersih (SEB) dan kebijakan pemerintah Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu mencapai tujuan transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
"Melalui edukasi yang di berikan, menjadikan modal penting sebagai agen perubahan dalam menyuarakan serta menggerakan aksi nyata di lingkungan sekitar," ujarnya
Disisi lain, baru-baru ini Sekolah Energi Bersih kembali mendapatkan dukungan dari SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Sebanyak 600 orang siswa mengikuti Sekolah Energi Bersih yang disosialisasikan oleh KHI dan mereka menyatakan mendukung SEB ini.
Pada kesempatan tersebut, para pelajar dan dewan guru menyatakan dukungannya untuk mendorong transisi energi bersih dan. Serta berharap agar Sekolah Energi Bersih terus berlanjut memberikan edukasi kepada masyarakat, mengingat pentingnya menjaga lingkungan.
"Sekolah energi bersih ini sangat mengedukasi, tidak hanya mengenai energi bersih saja. Tetapi juga terdapat beberapa game yang mengajarakan arti kebersamaan terutama dalam menjaga lingkungan," kata Nauren Zakia Mukti, siswa dari kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Hingga Awal September 2025, Honorer Bengkulu Tengah Baru Gajian 4 Bulan