Benih Sapujagat

Bersama kawan mendatangi pusat riset benih padi Longping. Insert mendiang Prof Yuan Longping.----
Dari sawah kami kembali ke Changsha –ke kantor pusat perusahaan itu. Gedung Long Ping punya lobi besar. Di salah satu dindingnya foto Longping dipajang setinggi dan selebar dinding. Hitam putih. Di dinding lain dipajang layar digital yang besar sekali: Longping bersama Presiden Xi Jinping. Yakni saat Longping mendapat medali ''ilmuwan tertinggi Tiongkok''.
Lobi itu dipenuhi display perjalanan Long Ping sampai menjadi seperti sekarang. Banyak rombongan dari luar negeri studi banding ke Long Ping. Saat saya di lobi, serombongan dari Uganda tiba. Sekitar 20 orang.
Di Tiongkok ilmu benih melahirkan perusahaan raksasa. Ilmuwan yang puluhan tahun bergelut lumpur di sawah bisa menjadi triliuner. (Baca Juga soal Longping: Andreas Longping).
Longping tentu tidak hafal doa sapujagat. Tapi ia selamat dunia akhirat. Di dunia ia jadi kaya. Di akhirat pahala menghindarkan ratusan juta orang dari kelaparan mestinya membuatnya masuk surga.
Apalagi Longping tidak bisa bahasa Arab. Ia tinggal geleng kepala ketika ditanya: man robbuka! (Dahlan Iskan)