68.950 Pelajar Kota Bengkulu Terima Manfaat Program MBG

Pelajar di Kota Bengkulu saat menikmati makanan program MBG beberapa waktu lalu--Gatot/RK

Radarkoran.com - Program unggulan Presiden Prabowo Subianto yakni Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan intensif di wilayah Kota Bengkulu. Kehadiran program MBG yang berhasil mengintegrasikan aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi secara simultan ini telah menyasar puluhan ribu pelajar yang ada di Kota Bengkulu. 

Berdasarkan data Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Regional Bengkulu, di wilayah Kota Bengkulu sendiri, program MBG telah menyasar 68.950 pelajar yang tersebar di 247 sekolah. Riciannya PAUD/TK (87 sekolah), SD (78 sekolah), SMP (33 sekolah), SMA (26 sekolah), MI (2 sekolah), MTS (7 sekolah), MA (5 sekolah), SLB (5 sekolah) dan Pesantren (4 sekolah).

"Sejauh ini sudah ada 68.950 pelajar di Kota Bengkulu yang menerima manfaat program MBG," kata Ketua SPPG Regional Bengkulu, Gloria Situmorang, Rabu 8 Oktober 2025.

Selain pelajar, untuk kategori hamil, ibu menyusui, dan Balita Non-PAUD (3B) telah menyasar penerima manfaat dengan total ada 2.738 orang. 

"Jumlah ini dengan rincian Ibu Hamil 148 orang, Ibu Menyusui 328 orang, serta Balita 2.260 orang," imbuhnya.

Lebih jauh, pelaksanaan program MBG di Kota Bengkulu sejauh ini telah berjalan baik meskipun masih ada beberapa kendala teknis saat implementasinya.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Ingatkan Dapur MBG Patuhi SOP!

Disisi lain, keberadaan progran MBG juga dinilai akan berdampak positif terhadap ekonomi kerakyatan. Kurang lebih ada 1.833 tenaga kerja langsung di 39 SPPG, belum termasuk pekerja di hulu seperti peternak atau petani sebagai penyedia komoditi. 

"Jadi jumlah total orang yang mendapat manfaat dari sisi tenaga kerja bisa jauh lebih besar," kata Gloria. 

Selain tenaga kerja, setiap SPPG melibatkan minimal 15 supplier atau pemasok lokal, maka untuk rencana 39 SPPG minimal ada 585 pemasok lokal yang aktif terlibat dalam menyediakan bahan pangan untuk MBG di Kota Bengkulu. Hal ini juga akan berdampak positif pada pelaku UMKM lokal. 

Kemudian dari segi perputaran uang, setiap SPPG per bulan mendapatkan dana kurang lebih Rp1 Miliar, dan 85 persen dana digunakan untuk pembelian produk pertanian lokal, artinya sebagian besar uang yang dinvestasikan terus mengalir ke sektor pertanian (petani besar/kecil, pengolah bahan baku) dan distribusi dalam lokal. Hal ini akan berdampak positif terhadap perputaran ekonomi kerakyatan. 

"Progran ini secara otomatis memperluas lapangan kerja, serta memperbesar skala UMKM dan petani," tutup Gloria. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan