Usai Pencoblosan Pemilu 2024, Ada 2 Warga Kepahiang Dirujuk ke RSKJ Soeprapto Bengkulu, Ini Penyebabnya

DIRUJUK: Ada 2 warga Kabupaten Kepahiang dirujuk ke RSKJ Soeprapto Bengkulu, diduga menderita penyakit psikotik.--DOK/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Ada 2 warga Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang dirujuk ke RSKJ Soeprapto Bengkulu pada Selasa 20 Februari, beberapa hari usai pencoblosan Pemilu 2024. Diketahui, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang mengambil tindakan merujuk ke 2 warga ini ke RSKJ karena mereka diduga mengidap penyakit psikotik yang telah menahun, sehingga ke depan mendapatkan pengobatan medis, dengan harapan dapat sembuh.  

Kepala Dinsos Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd mengungkapkan, ke 2 warga yang dirujuk ke RSKJ Soeprapto Bengkulu adalah perempuan. Yakni perempuan yang sudah berusia 61 tahun warga Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan. Kemudian wanita muda yang berusia 24 tahun warga Desa Sinar Gunung Kecamatan Kepahiang. 

"Setelah dilakukan asasmen dan administrasi kependudukan lengkap, sehingga kedua warga yang diduga penderita psikotik dirujuk ke RSKJ Bengkulu hari ini (Selasa, red). Kita berharap mereka bisa sembuh seperti semula setelah mendapatkan pengobabatan medis nantinya," kata Helmi Johan kepada Radarkepahiang.bacakoran.co.

Dijelaskan Helmi Johan, seorang perempuan yang berusia 61 tahun warga Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan diketahui dari hasil asasmen yang dilakukan pihaknya, ternyata yang bersangkutan belum pernah mendapatkan pengobatan medis. Selama ini yang bersangkutan hanya mendapatkan pengobatan kampung saja.

BACA JUGA:Input Sirekap Secara Manual, Pleno PPK di 4 Kecamatan di Kabupaten Kepahiang Tidak Cukup 3 Hari

"Yang bersangkutan satu ini sudah 14 tahun diduga mengidap penyakit psikotik, dia tidak pernah mendapatkan pengobatan medis. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah melalui Dinsos Kepahiang, kami merujuk yang bersangkutan ini ke RSKJ," jelas Helmi Johan.

Sementara untuk perempuan berusia 24 tahun warga Desa Sinar Gunung Kecamatan Kepahiang, diketahui dengan keterbatasan ekonomi sehingga tidak bisa melakukan pengobatan medis secara rutin. Dinsos Kepahiang memfasilitasinya dan dirujuk ke RSKJ Soeprapto Bengkulu, dengan harapan mendapat pengobatan yang layak, serta bisa mendapatkan kesembuhan. 

"Kita berharap kedua warga yang diduga menderita psikotik ini bisa sembuh, setelah menjalani pengobatan," demikian Helmi Johan. 

Untuk diketahui, gangguan Psikotik merupakan penyakit serius yang memengaruhi pikiran seseorang. Sehingga menyulitkan pengidapnya untuk berpikir jernih, membuat penilaian yang baik, merespons secara emosional, berkomunikasi secara efektif, memahami kenyataan, dan berperilaku dengan tepat. 

Jika ada keluarga atau kerabat yang mengalami depresi yang dapat berujung pada psikotik, diingatkan untuk tidak dilarikan ke dukun. Melainkan melapor ke Dinsos Kabupaten Kepahiang, sehingga dapat ditanggulangi dengan tepat yakni dilakukan pengobatan secara medis.

Untuk diketahui lebih lanjut, meskipun ada berbagai jenis, tetapi umumnya gangguan psikotik memiliki gejala utama yaitu halusinasi, delusi, dan bentuk pemikiran yang tidak teratur. Halusinasi merupakan melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang tidak ada. Misalnya melihat hal-hal, mendengar suara, mencium bau yang sebenarnya tidak ada, atau merasakan sensasi di kulit meskipun tidak ada yang menyentuhmu.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Akan Fungsikan Gedung SRG Menggandeng Pihak Ketiga 

Sementara itu Delusi, merupakan keyakinan yang salah yang tidak akan berubah meskipun itu sudah terbukti salah. Misalnya seseorang yang yakin makanannya beracun akan tetap menganggap itu beracun, bahkan setelah orang lain menunjukkan kepadanya bahwa makanan tersebut baik-baik saja.

Selain itu gejala lain yang mungkin juga ditunjukkan oleh pengidap gangguan psikotik antara lain omongan yang ngelantur, pikiran yang membingungkan, berperilaku aneh, mungkin sampai berbahaya, gerakannya lebih lambat atau tidak biasa, kehilangan minat pada kebersihan pribadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan