Istri Melapor ke Dinsos Kepahiang, Suaminya Mencuri dan Suka Bicara Sendiri
DINSOS : Seorang istri didampingi keluarganya datang melaporkan suaminya ke Dinsos Kepahiang, lantaran sering mencuri dan suka bicara sendiri.--EPRAN/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Warga Taba Air Pauh Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, AM (37) diduga mengidap penyakit psikotik. Karena yang bersangkutan dalam 3 bulan terakhir sering meresahkan tetangganya.
Yang bersangkutan disebut sering mencuri di warung tetangga dan bertingkah aneh, serta sering berbicara sendiri. Dengan harapan bisa ditindak lanjuti dengan pengobatan, pada Senin 04 Maret 2024 istri AM datang melapor ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang.
Diketahui, jajaran Dinsos Kepahiang pada 2024 ini hampir setiap harinya turun ke lapangan guna menindak lanjuti laporan yang disampaikan masyarakat. Bukan hanya laporan terkait warga mengidap psikotik saja, tapi berkaitan dengan anak yatim yang membutuhkan bantuan, serta sejumlah laporan lainnya.
Kepala Dinsos Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd melalui Kabid Rehsos, Razikin, SP dan JF Ahli Muda, Abdul Pajri, SH membenarkan jika pihaknya menerima laporan dari warga Taba Air Pauh Kecamatan Tebat Karai, yakni seorang istri melaporkan suaminya sendiri.
"Tadi (Senin, red) istrinya langsung mendatangi kami di kantor. Dia melaporkan suaminya agar bisa dievakuasi dan diobati. Menurut dia, suaminya ini sering meresahkan warga sekitar, perbuatannya aneh, selain mencuri juga suka berbicara sendiri," ungkap Pajri.
Dugaan sementara, perbuatan AM terjadi karena mengidap penyakit psikotik. Namun untuk memastikan hal tersebut, Dinsos Kepahiang akan memastikan kondisi kejiwaan terlebih dahulu dengan membawa yang bersangkutan ke Poli Jiwa RSUD Kepahiang.
"Kita akan cek dulu kejiawaannya. Kalau benar mengalami psikotik maka akan dievakuasi, dibawa ke RSKJ Soeprapto Bengkulu sebagai bentuk penanganan dari Pemkab Kepahiang. AM ini sering mengambil barang-barang di warung warga," demikian Pajri.
Gangguan Psikotik merupakan penyakit serius yang memengaruhi pikiran seseorang. Sehingga menyulitkan pengidapnya untuk berpikir jernih, sulit membuat penilaian yang baik, sulit merespons secara emosional, sulit berkomunikasi secara efektif, sulit memahami kenyataan, dan sulit berperilaku dengan tepat.
Jika ada keluarga atau kerabat yang mengalami depresi yang dapat berujung pada psikotik, diingatkan untuk tidak dilarikan ke dukun. Melainkan melapor ke Dinsos agar dapat ditanggulangi dengan tepat yakni dilakukan pengobatan secara medis.
BACA JUGA:Ngamuk, Warga Kepahiang Sempat Diamankan Polisi di Jawa Tengah, Diduga Mengidap Penyakit Psikotik
Untuk diketahui lebih lanjut, meskipun ada berbagai jenis, tetapi umumnya gangguan psikotik memiliki gejala utama yaitu halusinasi, delusi, dan bentuk pemikiran yang tidak teratur. Halusinasi merupakan melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang tidak ada. Misalnya melihat hal-hal, mendengar suara, mencium bau yang sebenarnya tidak ada, atau merasakan sensasi di kulit meskipun tidak ada yang menyentuhmu.
Sementara Delusi, merupakan keyakinan yang salah yang tidak akan berubah meskipun itu sudah terbukti salah. Misalnya seseorang yang yakin makanannya beracun akan tetap menganggap itu beracun, bahkan setelah orang lain menunjukkan kepadanya bahwa makanan tersebut baik-baik saja.
Selain itu gejala lain yang mungkin juga ditunjukkan oleh pengidap gangguan psikotik antara lain omongan yang ngelantur, pikiran yang membingungkan, berperilaku aneh, mungkin sampai berbahaya, gerakannya lebih lambat atau tidak biasa, kehilangan minat pada kebersihan pribadi.