Ekspor Awal Tahun Turun, Neraca Perdagangan Tetap Surplus
TURUN : Ekspor awal tahun di Bengkulu turun, namun demikian neraca perdagangan tetap surplus.--GATOT/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu mengumumkan bahwa nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Januari 2024 mencapai Rp 197 miliar (kurs USD 13 Maret 2024). Jumlah tersebut mengalami penurunan signifikan sebesar 53,08 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada diangka Rp 420 miliar.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, ir. Win Rizal, ME mengatakan, penurunan nilai ekspor Bengkulu awal tahun 2024 sebagian besar disebabkan oleh turunnya ekspor komoditas batubara yang turun hingga sebesar 53,48 persen, ekspor karet turun sebesar 37,81 persen, dan ekspor cangkang sawit serta kayu olahan turun sebesar 100 persen.
"Kami mencatat penurunan yang cukup tajam dalam nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Januari tahun ini, terutama disebabkan oleh penurunan ekspor batubara, karet, dan kayu olahan," ungkap Win Rizal.
Ia juga menjelaskan bahwa komoditas utama yang diekspor oleh Provinsi Bengkulu pada bulan Januari 2024 adalah batu bara, yang menyumbangkan sebagian besar dari total nilai ekspor, mencapai Rp 184 miliar. Sementara itu, komoditas karet, minyak sawit/lintah, dan komoditas lainnya mencapai Rp 11,5 miliar.
BACA JUGA:Nilai Ekspor Bengkulu Naik 134,13 Persen, Komoditi Batu Bara Tertinggi
Jika dilihat dari pelabuhan muat, tedapat beberapa lokasi sumber ekspor Bengkulu diantaranya melalui, Pelabuhan Pulau Baai mencapai sekitar 185 miliar (94,10 persen), melalui Pelabuhan Boom Baru (Sumatera Selatan) mencapai Rp11,5 miliar (5,87 persen), dan melalui Bandara Soekarno Hatta mencapai Rp 50 juta (0,03 persen).
Dibandingkan dengan ekspor pada bulan Desember 2023, ekspor yang melalui Pelabuhan Pulau Baai mengalami penurunan sebesar 53,48 persen. Ekspor yang melalui Pelabuhan Boom Baru turun sebesar 37,81 persen, dan ekspor melalui Pelabuhan Bengkulu dan Tanjung Priok turun sebesar 100 persen. Sedangkan ekspor melalui Soekarno Hatta mengalami kenaikan sebesar 41,58 persen.
Lebih jauh, meski terjadi penurunan nilai ekspor pada awal tahun 2024, BPS melihat bahwa neraca perdagangan Provinsi Bengkulu pada bulan Januari 2024 masih surplus, mencapai 197 miliar rupiah. Serta surplus sebesar 105 miliar rupiah di bulan Januari 2023.
Jika dilihat secara persentase, neraca perdagangan Provinsi Bengkulu pada bulan Januari 2024 dibandingkan dengan Januari 2023 mengalami kenaikan sebesar 87,20 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan Januari 2022 yang tercatat surplus sekitar 68 miliar rupiah, neraca perdagangan Provinsi Bengkulu pada Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar 185,90 persen.
BACA JUGA:Anggaran 2024 Terbatas, Ini Pesan Waka III DPRD Provinsi untuk Kepala OPD
Win Rizal menilai, dengan kondisi yang ada, menunjukkan stabilitas perekonomian di wilayah Bengkulu, meskipun ketahanan sektor ekspor mengalami penurunan.
"Neraca perdagangan yang tetap surplus menunjukkan keberhasilan dalam mengelola perdagangan luar negeri Provinsi Bengkulu, meskipun terdapat penurunan nilai ekspor. Kami akan terus memantau situasi ini dan berupaya meningkatkan kinerja ekspor di masa mendatang," tutup Win Rizal. (gju)