Kiat Sukses jadi Petani Cabai Ala Ishak Warga Kepahiang

CABAI : Ishak saat memperlihatkan Buah Cabai keriting hasil kebunnya yang luas mencapai satu hektar setengah yang berada di wilayah Kecamatan Ujan Mas Kelurahan Ujan Mas Atas Kabupaten Kepahiang.--SUHAI/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Untuk menjadi petani cabai yang sukses, tentu membutuhkan proses yang tidak mudah. Pasalnya, selain butuh modal yang besar, juga dibutuhkan trik khusus. Seperti disampaikan Ishak, petani milenial warga Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Walaupun beliau mempunyai lahan di Ujan Mas Atas, namun sama sekali tidak menyurutkan semangatnya untuk bertani. 

Sejatinya mahir usaha perhotelan, Ishak mahir dalam bertani. Di kebunnya, selain menanam cabai, Ishak juga bertanam jahe, tomat, timun, terong serta bawang daun dengan tumpang sari. Dia menuturkan, benih-benih dia didapatkan dari toko pertanian. 

"Saya juga mempunyai usaha perhotelan yakni Hotel Yosi Abadi. Selain usaha perhotelan saya ini juga mahir dalam bertani. Saya menanam cabai keriting dengan merek bibit Tangguh F1 cap panah merah. Saya tanam 13 rol dengan luas lahan 1,3 Hektar. Dan sudah masuk panen ke 13 sampai hari ini (Kamis, red). Namun buah cabe kita masih banyak, mamasuki buah ujung semua," kata Ishak ditemui di kebunnya, Kamis 14 Maret 2024.

BACA JUGA:Tahapan Pilkada 2024 Dimulai April, Bacalon Bupati/Wabup Kepahiang Sudah Harus Siap-siap

Lebih lanjut, Ishak mengaku harga dari cabai saat ini bervariasi setiap harinya, dari harga Rp 55 ribu hingga Rp 75 ribu per Kilogram. Harga ini dari toke atau pengempul yang langsung datang ke lahan perkebunan. 

"Jadilah petani milenial dan mudah menghasilkan uang. Tetapi harus diimbangi ilmu juga. Untuk biaya modal saya menanam cabai ini dari pembukaan lahan, pembelian bibit, pupuk, racun hingga panen berkisar Rp 200 juta. Upah pekerja memetik cabai sehari saja Rp 100 ribu," paparnya.

"Ya kalau buah agungnya mencapai satu setengah ton. Kalau modal awal Rp 200 juta maksimal keuntungan diangka Rp 350 juta. Kalau harga cabai Rp 60 ribu, maka harga pupuk dan racun seimbang. Habis masa panen cabai, saya masih ada 5 jenis tanaman lagi yakni tanaman terong, tomat, bawang daun, dan timun. Sehingga menghasilkan semua. Maka dari itu, kita harus mempunyai terobosan," demikian Ishak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan