DKP Pastikan Ketersediaan Beras Aman, Termasuk Saat Idul Fitri

BERAS : Dari pemantauan ke sejumlah tempat penggilingan padi yang mereka lakukan DPK Kabupaten Lebong memastikan ketersediaan beras aman.--EKO/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lebong memastikan stok beras di Kabupaten Lebong masih aman memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan hingga lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2025. 

Apalagi sejak awal Februari 2024 lalu hingga sekarang sebagian besar lahan sawah milik masyarakat sudah memasuki musim panen. Sehingga dirasa kebutuhan beras dirasa tidak akan mengalami kekurangan.

Kepala DKP Kabupaten Lebong, Indra Gunawan, S.Pi, M.Si menyampaikan guna menjamin stok beras di Lebong pihaknya terus memantau kondisi stok gabah yang ada di beberapa gudang penampung dan tempat penggilingan padi di Kabupaten Lebong.

Dengan kondisi Lebong yang baru saja panen, rata-rata tiap gudang atau tempat penggilingan padi menampung hingga belasan ton gabah.

BACA JUGA:Jaga Hasil Pembangunan, Ini Pesan Wabup

"Kalau gudang penggilingan padi, saya rasa ada puluhan. Namun kami hanya memantau dibeberapa tempat penggilingan besar," jelas Indra.

Salah satu langkah antisipasi kekurangan bahan pokok beras, DKP terus berkoordinasi dengan kelompok tani dan para pengusaha penggilingan padi agar memprioritaskan penjualan beras di pasar lokal.

Dalam artian tidak menjual beras dalam jumlah besar-besaran ke luar Lebong. Itu untuk memastikan peredaran gabah dan beras di tengah masyarakat Lebong tidak terganggu.

"Insyaallah beberapa poktan dan pengusaha penggilingan padi sudah berkomitmen mendukung program itu," lanjutnya.

BACA JUGA:Siap-siap TPP ASN Dibayarkan 3 Bulan Sekaligus Sebelum Lebaran

Dirinya juga mengingatkan agar petani tidak menjual beras secara besar-besaran ke luar daerah. Walaupun di satu sisi para petani bisa mendapatkan untung yang lebih tinggi ketika menjual beras ke luar, namun tanpa disadari stok beras lokal akan menipis.

"Kalau sampai langka, tentunya yang akan rugi ya kita sendiri. Pemerintah terpaksa harus mendatangkan dari luar daerah dan pastinya harga akan jauh lebih mahal, " demikian Indra.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan