Pentingnya Implementasi Strategi 4K Tekan Inflasi

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Darjana--GATOT/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Persoalan inflasi yang terjadi dalam pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti ramadhan dan hari raya menjadi perhatian penting semua pihak. Pasalnya, dalam momentum tersebut angka inflasi daerah kerap mengalami lonjakan yang signifikan jika tidak dilakukan antisipasi dan penanganan yang efektif.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Darjana mengatakan, dalam upaya menekan dan mengendalikan inflasi penting sekali memastikan agar strategi 4K dapat diimplementasikan dengan baik. Yakni strategi mengupayakan Keterjangkaun Harga, menjaga Ketersediaan pasokan, menjamin Kelancaran distribusi, dan meningkatkan Komunikasi yang efektif.

Ia menyebut, semua pihak harus mampu menjalankan dan mengimplementasikan strategi 4K dengan baik, terutama pemerintah daerah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

''Dalam menghadapi inflasi, khususnya saat momentum HBKN, penting sekali kita meningkatkan strategi pengendalian inflasi melalui TPID dengan strategi 4K. Ini sudah jelas, ketersediaan pasokan melibatkan semua unsur, khususnya Bulog,'' tutur Darjana.

BACA JUGA:Pemilu 2024 Selesai, Kapolda Bengkulu Sampaikan Pesan Ini ke Masyarakat Kepahiang

Selain memastikan keterjangkauan harga dengan kegiatan seperti pasar murah dan lainnya, lalu ketersedian dan distribusi yang lancar, Darjana menyebut jika komunikasi yang efektif juga sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan inflasi di daerah.

''Komunikasi efektif ini penting sekali, terutama peran media untuk sama-sama bagaimana mewujudkan ekspektasi masyarakat terhadap bahan harga pangan lebih terkendali, belanja bijak dan tidak harus memborong/panic buying dan lainnya,'' sampainya.

Disisi lain, Bank Indonesia yang masuk sebagai TPID juga terus mendorong berbagai upaya untuk memastikan strategi 4K dapat dijalankan dengan optimal. Salah satu kegiatan yang gencar dilakukan saat ini melalui program penyediaan pasokan secara mandiri melalui gerakan tanam, yakni gerakan memanen kebutuhan bahan pangan penyumbang inflasi.

''Kita juga akan terus meningkatkan gerakan tanam cabe,'' ujar Darjana.

BACA JUGA:Susi Air Buka Rute Penerbangan Bengkulu - Krui Lampung

Untuk diketahui, data terbaru yang dirilis BPS Provinsi Bengkulu, di bulan Februari 2024 kemarin inflasi di wilayah Bengkulu mengalami peningkatan. Inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Bengkulu berada di angka 3,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,07. Angka tersebut mengalami peningkatan dari inflasi tahunan di Januari 2024 yang berada di angka 2,83 persen.

Sedangkan Inflasi bulanan (m-to-m) Provinsi Bengkulu sebesar 0,79 persen atau mengalami peningkatan dari 0,15 persen di Januari 2024 kemarin. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-Februari 2024) sebesar 0,96 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan