Harga Terung Ungu di Petani Kabawetan Mulai Naik

Radarkepahiang.bacakoran.co - Bulan suci ramadan, bulan penuh berkah bagi umat muslim dan menjadi keberkahan tersendiri bagi petani terung ungu di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Bagaimana tidak, para petani terung ungu kebanjiran order dan harganya pun mulai naik.

Sugeng petani sayuran di Kabawetan menyampaikan, terung ungu mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp 6 ribu per Kilogram menjadi Rp 10 ribu per Kilogram.

"Harga terong ungu panjang di tingkat petani, umumnya Rp. 3 per Kilogram dan paling tinggi Rp 6 ribu per Kilogram. Namun sekarang harganya naik jadi Rp 10 ribu per Kilogram," terang Sugeng, Sabtu 24 Maret 2024. 

Lebih lanjut Sugeng menerangkan, saat ini bukan hanya harga terung ungu yang naik di tingkat petani, melainkan harga sayur jenis lainnya juga ikut naik.

BACA JUGA:Petani di Kepahiang Mengeluh, Harga Terong Ungu Merosot Tajam

Seperti harga Kol dari Rp 5 ribu menjadi Rp 8 ribu Kilogram dan kentang dari Rp 12 ribu menjadi Rp 18 ribu per Kilogram.

"Kami para petani sayur-sayuran di Kabawetan merasa bersyukur. Karena di bulan yang suci ini sayur-sayuran kami mulai berharga. Ya terutama terung, sebab selama ini harganya segitu-gitu aja, bertahan di Rp 3 ribu hingga Rp 6 ribu per Kilogram," papar petani sayu-sayuran di Desa Sukasari Kecamatan Kabawetan ini. 

Dia menambahlan, permintaan pasar terung ungu selama bulan ramadan tahun ini meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa.

"Ya alhamdulilah, biasanya kita empat hari sekali metiknya, tapi selama bulan puasa ini jadi setiap hari metiknya. Sekali metik bisa dapat empat karung. Alhamdulilah sekarang harganya sudah naik, karena harga terung ini lambat naiknya dibanding sayur-sayur lain," ucap Sugeng kepada Radarkepahiang.bacakoran.co.

BACA JUGA:Petani di Kabawetan Sumringah, Harga Seledri dan Daun Bawang Naik

Bukan hanya petani sayuran di Sukasari yang sebagian besar bertani terung, merasakan berkah ramadan, namun hampir semua jenis sayuran harganya lumayan bagus saat ini. Meski demikian, tetap ada harga sayuran yang turun tapi tidak begitu anjlok.

"Kalo sekarang ini lumayan meningkat permintaan sayuran, kalau lagi anjlok harga terung ungu, ya kami petani terpaksa memanennya untuk pakan ternak. demikian Sugeng.