Gas Elpiji Langka, Kapolres : Jika Ada Indikasi Penimbunan dan Pengoplosan Akan Kita Tindak

GAS ELPIJI : Gas Elpiji Langka, Kapolres Kepahiang AKBP. Eko Munarianto, S.IK memastikan pihaknya akan mendika tegas jika terjadi indikasi penimbunan dan pengoplosan pada gas subsidi tersebut.--EPRAN/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Harga gas elpiji bersubsidi 3 Kg di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tembus hingga Rp 35 ribu per tabung. Kenaikan harga itu terjadi karena gas elpiji langka, sulit untuk didapat. 

Hal ini menjadi aneh mengingat gas elpiji langka bukan hanya terjadi sekali ini saja, tapi sudah berulang-ulang. Untuk mengetahui penyebab Gas Elpiji langka serta harga yang melambung tinggi, tentunya merupakan tugas bersama. Antara Pemkab Kepahiang termasuk juga aparat kepolisian.

Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Eko Munarianto, S.IK mengatakan, terkait informasi gas elpiji langka, khususnya ukuran 3 Kg pihaknya akan memastikan terlebih dahulu. Selain memastikan terkait harga yang melambung tinggi untuk gas elpiji 3 kilogram, pihaknya juga akan melakukan pendataan terkait stok yang diterima pangkalan di Kabupaten Kepahiang. 

"Kita akan datakan dulu, selain itu kita juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang memang membawahi terkait persoalan gas elpiji di Kabupaten Kepahiang. Dari situlah nantinya data akan kita ketahui untuk melakukan penanganan lebih lanjut berkaitan dengan gas elpiji 3 kilogram," kata Kapolres, Senin 25 Maret 2024.

BACA JUGA:Sesuai Ketentuan, Disdagkop UKM Kepahiang Ingatkan Gas Elpiji Dijual Sesuai HET

Ditegaskan Kapolres, jika nantinya di lapangan ditemukan adanya indikasi penimbunan atau pengoplosan yang dilakukan pengusaha gas elpiji 3 Kg tentunya akan dilaksanakan penindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Intinya, jangan main - main terkait dengan keberadaan gas elpiji. Karena persoalan gas ini bisa menjadi persoalan pokok masyarakat, lantaran gas bisa saja menjadi kebutuhan utama setiap harinya. 

"Adanya indikasi penimbunan atau pengoplosan nanti akan kita laksanakan penindakan sesuai hukum yang berlaku. Yang jelas jangan main - main dengan gas elpiji," tegas Kapolres. 

Sementara itu, Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM. IPU mengatakan, berkaitan dengan gas elpiji ini sebenarnya bukan Pemkab Kepahiang yang mengaturnya. Dalam hal ini, Pemkab Kepahiang layak untuk melakukan pengawasan untuk memastikan kelangkaan atau kenaikan harga gas elpiji di Kabupaten Kepahiang. 

"Pertama gas itu tidak diatur oleh Pemkab kepahiang. Tapi kita wajib untuk melakukan pengawasan. Jika ditemukan nantinya adanya kelangkaan gas, atapu stok gas kurang maka kita laporkan ke gubernur untuk dilakukan tindaklanjutnya. Terkait gas yang langka, saya rasa wajar. Lantaran sekarang kebutuhan gas meningkat, apalagi saat bulan puasa dan menjelang idul fitri," singkat bupati. 

Diberitakan sebelumnya, karena mulai langka atau sulit diperoleh, harga gas elpiji bersubsidi 3 Kilogram di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tembus menjadi Rp 35 ribu per tabungnya. Tentu hal tersebut menjadi keanehan, mengingat kelangkaan gas elpiji melon ini bukan hanya terjadi sekali ini saja tapi sudah berulang-ulang.

Belum diketahui pasti apa kendalanya yang menyebabkan langka, sehingga harga elpiji 3 Kilogram tembus Rp 35 ribu per tabung. Apakah ada permainan, dalam artian sengaja dimainkan atau memang suplainya ke Kabupaten Kepahiang yang tersendat. 

Warga Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Udin mengungkapkan, gas elpiji 3 Kg bersubsidi sangat susah ditemukan saat ini. Dikatakan Udin, kondisi ini terjadi sejak awal masuk bulan ramadan. Akibat kelangkaan yang terjadi, harga gas elpiji 3 Kilogram jadi melambung di warung-warung eceran.

Menurutnya, sebagai masyarakat dirinya sangat menyayangkan terjadinya kondisi kelangkaan gas elpiji yang terjadi saat ini. Terlebih hal ini terjadi pada bulan ramadan. Apalagi setiap tahunnya hal serupa pasti terjadi, tanpa diketahui penyebabnya sampai dengan saat ini. "Setiap tahun berulang-ulang, setiap bulan ramadan terjadi demikian," sesal Udin. 

Sementara itu, Antoni warga Kelurahan Dusun Kepahiang juga mengungkapkan hal yang sama. Untuk di wilayah Kecamatan Kepahiang harga gas elpiji telah naik menjadi Rp 25 Ribu hingga Rp 26 ribu per tabungnya. Kondisi sekarang, sangat sulit mendapatkan gas elpiji 3 Kilogram. Bukan saja di warung-warung, tapi juga di pangkalan pun mengalami kekosongan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan