Ngeri! Kepahiang Berdarah Lagi, Giliran Pelajar jadi Korban Penikaman 3 Liang, Dipicu Masalah Sepele
PENIKAMAN : Dola (16) warga Desa Peraduan Binjai Kecamatan Kepahiang yang jadi korban penikaman, menjalani perawatan di RSUD Kepahiang. --EPRAN/RK
Radarkoran.com - Peritiwa berdarah kembali terjadi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Setelah sebelumnya kasus pembacokan hingga tewas yang terjadi di Desa Simpang Kota Bingin Kecamatan Merigi. Kali ini giliran pelajar yang menjadi korban.
Dipicu masalah sepele, pelajar yang diketahui bernama Dola (16) warga Desa Peraduan Binjai Kecamatan Tebat Karai jadi korban penikaman. Sementara, tersangka pelaku adalah GI (18) juga warga desa setempat.
Kejadian penikaman tersebut terjadi pada Jumat 29 Maret 2024 sekira pukul 19.30 WIB. Akibatnya korban dilarikan ke RSUD Kepahiang untuk dirawat.
Sedangkan tersangka telah berhasil ditangkap serta ditahan untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
BACA JUGA:Makan Otak Korban dan Tangan Putus, Pengakuan Tersangka Pembacok Warga Simpang Kota Bingin Kepahiang
Kapolres Kepahiang, Eko Munarianto, S.IK melalui Kapolsek Tebat Karai, Iptu. Dody Harilaya, SH mengatakan, penikaman ini ditenggarai hanya dipicu oleh masalah sepele, yakni persoalan pakain berupa jaket. Gara-gara jaket tersebut, tersangka menikam korban hingga korban dilarikan ke RSUD Kepahiang.
"Tersangkanya sudah berhasil kita tangkap, sudah kita serahkan ke Polres Kepahiang untuk proses hukum lebih lanjut. Sementara korban, masih menjalani perawatan di RSUD Kepahiang," kata Kapolsek Iptu Dody Harilaya ketika dikonfirmasi, Sabtu 30 Maret 2024.
Lebih lanjut diterangkan Kapolsek, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Yakni luka dengan 4 jahitan di tangan kiri, luka di punggung sebanyak 3 jahitan, dan luka di badan bagian samping sebelah kiri sebanyak 3 jahitan.
"Sementara ini korban masih menjalani perawatan di RSUD Kepahiang akibat luka tusuk yang dialaminya. Sementara tersangka yang sudah diamankan dan diserahkan ke Polres Kepahiang untuk menjalani proses hukum lanjutan," sampai Kapolsek.
Masih dengan Kapolsek, dia menuturkan bahwa pertikaian berdarah ini bermula pada hari Rabu 27 Maret 2024. Saat itu tersangka ingin menjual jaketnya kepada korban seharga Rp 50 ribu. Namun lantaran tidak punya uang, korban menolak membeli jaket tersebut. Tapi tersangka memaksa bahkan dia malah meninggalkan jaketnya kepada korban.
BACA JUGA:Ngaku Makan Otak Korban, Ini Penjelasan Polres Kepahiang soal Kondisi Kejiwaan Tersangka
"Keesokan harinya, korban bertemu dengan tersangka di Dusun II Desa Praduan Binjai. Ketika itu, pelaku nagih uang jaket pada korban, tapi korban tidak punya uang untuk membayarnya. Mendengar perkataan korban yang mengaku tidak punya uang, tersangka turun dari sepeda motornya memukul korban," jelas Kapolsek.
Hanya saja pukulan yang dilayangkan tersangka dapat dielak oleh korban. Semakin emosi, selanjutnya tersangka mengambil pisau yang ada di pinggangnya dan menyerang korban. Hingga akhirnya tersangka menikam korban 3 kali sampai bersimbah darah.
"Masyarakat setempat yang melihat kejadian ini akhirnya bertindak, memisahkan pelaku dari korban yang sudah berlumuran darah. Usai dilerai, tersangka langsung melarikan diri. Sedangkan korban dibawa oleh masyarakat ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Setelah itu, dari pihak keluarga korban datang melaporkan kejadian ini kepada kita, dan kita langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka," demikian Kapolsek.