Museum Bengkulu Pamerkan Senjata Tradisional, Ada Parang hingga Meriam Kecepek
Gubernur Rohidin Mersyah saat menghadiri pameran senjata tradisional Bengkulu di Kantor Museum Negeri Bengkulu, Senin (27/11). --GATOT/RK
BENGKULU RK - Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA secara resmi membuka pameran senjata tradisional Bengkulu dengan tema 'Dinamika Fungsi Senjata Sebagai Perisai Jati Diri Bangsa' bertempat di Kantor Museum Negeri Bengkulu, Senin (27/11).
Dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan 27 hingga 30 November 2023 ini setidaknya ada 500-an senjata tradisional yang dipamerkan mulai dari kampak batu, tombak, parang, trisula, keris, pedang, sewar dan senjata tradisional lainnya.
Bahkan ada senjata hasil rampasan perang atau bukti penjajahan seperti meriam kecepek hingga senjata semi otomatis juga turut dipajang dalam kegiatan pameran tersebut.
Disampaikan Gubernur Rohidin, pelaksanaan pameran senjata tradisional ini secara umum menunjukkan sejarah dan budaya Bengkulu.
"Saya minta kepada pihak museum ini dipelihara dan dirawat. Sehingga walaupun barang-barang ini sudah lama tapi kalau terawat kan jadi menarik," ungkap gubernur Rohidin.
Disamping itu, Gubernur Rohidin juga meminta jajaran museum Negeri Bengkulu dapat mempromosikan dan menjadikan museum sebagai pusat edukasi serta tempat wisata bagi para pelajar.
"Maka saya minta coba dijadwalkan dihari-hari tertentu itu digratiskan untuk anak-anak sekolah, sehingga akan banyak pengunjung ke Museum ini," imbuhnya.
BACA JUGA:Gelar Apel Siaga Tahapan Kampanye Pemilu 2024, Netralitas Jadi Penekanan
Sementara itu, disampaikan Kepala Museum Negeri Bengkulu, Didi Hartanto, pameran senjata tradisional Bengkulu tahun 2023 diselenggarakan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang senjata-senjata tradisional yang ada di Bengkulu, mengenalkan fungsi senjata tradisionaltradisional.
"Pameran ini juga untuk melestarikan budaya yang dimiliki Provinsi Bengkulu," sampainya.
Didi menambahkan, generasi muda saat ini banyak yang tidak mengetahui terkait senjata tradisional, sehingga melalui pameran yang dilakukan dapat menambahkan wawasan generasi muda memahami tentang senjata tradisional peninggalan sejarah dan adat budaya bangsa.
"Untuk itu kita kenalkan kembali kepada generasi muda khususnya pengunjung museum dari kalangan pelajar, biar mengenalkan dan mereka tahu tentang peninggalan-peninggalan sejarah," ujarnya.