Antisipasi Bencana, PUPR Siagakan Alat Berat di Jalur Mudik
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu akan menyiagakan sejumlah alat berat di beberapa titik jalur rawan bencana.
Alat berat tersebut disiagakan guna mengantisipasi terjadinya kendala perjalanan akibat bencana seperti longsor, pohon tumbang dan sebagainya selama masa arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 di wilayah Bengkulu.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si menuturkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas dan mengatasi kendala yang mungkin muncul di jalur-jalur rawan bencana itu, pihaknya bekerjasama dengan pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk menyiagakan alat berat di posko yang ditentukan.
Beberapa posko tersebut seperti di kawasan perbatasan Kabupaten Lebong, Kaur, Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan Sumatera Barat, Kepahiang di jalur gunung dan perbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang.
BACA JUGA:Paling Lambat Kamis, Usulan Pencairan THR OPD Ditunggu
"Mungkin poskonya kita samakan di titik-titik yang disiapkan oleh pihak Polda maupun Polres masing-masing, karena kita bekerjasama untuk posko lebaran. Titik-titiknya yang pasti kita dirikan posko di gunung (Kepahiang) satu yang utama, yang kedua di perbatasan ke Lampung, batas ke Padang dan di Kepahiang juga standby alat berat yang melalui Kabupaten Empat Lawang," tutur Tejo Suroso.
Adapun alat berat yang disiagakan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan tersebut berupa geleder, excavator dan backhoe serta alat pendukung lainnya. Jadi ketika terjadi longsor, pohon tumbang atau kendala lainnya, bisa langsung ditangani dengan alat berat yang ada tanpa harus menunggu bantuan alat berat dari Kota Bengkulu atau pusat kota lainnya.
"Untuk pembagian alatnya kita bekerjasama dengan kabupaten dan pihak kementerian yang standby , jadi ketika ada titik longsor kita bisa saling calling (berkomunikasi) untuk memakai alat terdekat," imbuh Tejo.
Lebih jauh, alat berat akan disiagakan di lokasi tersebut selama tujuh hari sebelum lebaran dan tujuh hari setelah lebaran, atau mulai awal April 2024 - 19 April 2024, karena diperkirakan Rabu, 10 April 2024 merupakan hari pertama Lebaran Idul Fitri jika mengcu pada kalender Masehi 2024.
BACA JUGA:Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Gelar Pameran UMKM Halal
"Sesuai aturan sebenarnya H-7 dengan H+7, tapi kita sudah diminta oleh pihak Polda supaya menyiapkan itu (alat berat) dari pertengahan puasa ini. Jadi 15 hari sebelum hari lebaran sampai dengan 10 hari setelah lebaran kita harus standby alat di tempat, tutupnya.