PAUL Bukti Belajar Al-quran Tidak Kenal Usia, Bagus juga untuk Kesehatan

KUA : Penyuluh Agama Islam (PAI) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Seberang Musi rutin melaksanakan pertemuan Pendidikan Al-Qur'an Usia Lanjut atau PAUL--REKA/RK

Radarkoran.com - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seberang Musi rutin melaksanakan kegiatan pertemuan Pendidikan Al-Qur’an Usia Lanjut atau PAUL. Kegiatan pengajian diisi dengan tausiyah oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Seberang Musi, Marwansyah, S.HI, MH.

Adapun tema yang dibahas yaitu mengenai bersyukur. Marwansyah menjelaskan bahwa bab tentang syukur salah satunya tertulis di dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 145.

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan atas izin Allah, sebagai ketetapan yang sudah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, niscaya kami berikan (Pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur, (Q.S Ali Imran: 145)," sampainya.

Dilanjutkan oleh Marwansyah, di bulan suci Ramadan ini, kita diharapkan untuk selalu meningkatkan rasa syukur. Kemudian, meningkatkan program untuk memperdalam iman dan memperkuat ibadah jemaah.

BACA JUGA:Safari Ramadan PDM Kepahiang Ditutup dengan Penyerahan Sertifikat Tanah dari PRM Embong Ijuk

Salah satunya adalah belajar baca Al-qur'an, kegiatan belajar Al-qur'an ini difokuskan kepada kelompok usia lanjut.

"Bersyukurlah kita yang masih diberi kesehatan untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan ini, semoga sampai akhir dari puasa ini kita diberikan kesehatan sampai selesai melaksanakan ibadah. Tak lupa, ramadan ini kita isi dengan kegiatan yang bermanfaat, utamanya belaja baca Al-quran," jelas Marwansyah.

Marwansyah meyakini bahwa dalam Islam, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang belajar Al-quran dan mengajarkannya. Dijelaskannya, ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam program ramadan, seperti membiasakan jemaah berinteraksi dengan Al-quran.

"Tujuan dari pendidikan Al-quran usia lanjut ini sebagai upaya meningkatkan interaksi masyarakat dengan Al-quran. Allhamdulillah program PAUL disambut baik oleh masyarakat lanjut usia. Tidak hanya diadakan selama ramadan, juga diintensifkan pada hari-hari biasa," kata Marwansyah.

Program PAUL ini terus dilanjutkan untuk mengkoreksi bacan, tajwid, dan sebagainya. Di usia lanjut, para Lansia umumnya memiliki banyak waktu luang yang terkadang membuat mereka lekas merasa bosan. Waktu luang ini sayang sekali jika tidak digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. 

"Di usia lanjut dengan segala keterbatasannya, kegiatan yang melibatkan fisik tentu semakin mustahil untuk dilakukan. Karena itulah membaca Al-quran menjadi salah satu rekomendasi yang cocok untuk mengisi kekosongan para Lansia melalui program PAUL ini," papar Marwansyah.

BACA JUGA:Safari Ramadhan di Kota Agung, Bupati Minta Masyarakat Dukung Lanjutan Pelebaran Jalan

Di sisi lain, di usia yang tak lagi muda, berbagai masalah kesehatan mulai bermunculan. Kemampuan fisik mulai menurun, begitu pula dengan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif adalah kemampuan dasar untuk berpikir. Di usia senja, kemampuan seseorang untuk mengingat, memahami, dan mengambil keputusan akan semakin menurun. 

Namun, beberapa aktivitas yang mengasah kognitif, terbukti bisa menurunkan risiko tersebut, tak terkecuali membaca Al-quran. Ketika mempelajari Al-quran dengan membaca, mendengarkan, dan mengucapkannya, dan semakin sering area ini teraktivasi, maka kemampuan berpikir dan memori otak akan menjadi lebih baik dan efisien. Dalam hal ini, mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, sehingga kegiatan membaca Al-quran juga sangat baik jika dirutinkan sejak muda untuk melatih kemampuan kognitif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan