Lokakarya VII Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Angkatan IX
Bupati Syamsul saat menghadiri Lokakarya VII Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Angkatan IX dilaksanakan di SMAN 02 Curup.--DWI/RK
Radarkoran.com - Lokakarya VII Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Angkatan IX dilaksanakan di SMAN 02 Curup. Kegiatan ini diikuti oleh 37 peserta calon guru penggerak TK, SD, SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Rejang Lebong.
Dalam kesempatan itu Bupati Rejang Lebong Drs. H. Syamsul Effendi, MM berharap 37 peserta calon guru penggerak dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Rejang Lebong.
"Kami sangat mengapresiasi lokakarya ini juga menyediakan stand kuliner dan karya hasil kreasi sekolah masing-masing, " kata Bupati Syamsul.
Bupati Syamsul menambahkan, 37 calon guru penggerak diminta mampu mengimplementasikan materi yang diperoleh dalam pendidikan calon penggerak di sekolah masing-masing. Menurutnya, guru merupakan sosok yang pintar dan benar. Sehingga, tidak semua orang bisa menjadi guru. Jika guru tidak pintar dan benar, maka produk pendidikannya tidak akan berkualitas.
"Guru ini perlu terus-menerus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mengajar. Sehingga, anak-anak yang dididiknya juga akan cerdas, " singkat Bupati Syamsul.
BACA JUGA:Peduli Bencana Banjir di Lebong, Bupati Syamsul Serahkan Bantuan
Sementara itu, Mirza Khaira, SE dari Balai Guru Penggerak Provinsi Bengkulu menjelaskan pendidikan calon guru penggerak ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung 28 September 2023 hingga 28 April 2024. Kurun waktu tersebut, calon guru penggerak berjibaku siang dan malam mengikuti pembelajaran secara daring dan luring.
"Sebanyak 37 peserta di Rejang Lebong kita lepas statusnya dari calon guru penggerak menjadi guru penggerak. Serta hasil pendidikannya di tuangkan melalui lokakarya VII penen hasil belajar angkatan IX, " ungkap Mirza.
Ditambahkan Mirza, 37 guru penggerak tersebut sudah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Karena para guru penggerak ini telah mendapatkan sertifikat guru penggerak.
"Saya berpesan agar para guru penggerak ini jangan sombong dan menepuk dada seolah paling pintar. Tunjukkan dan buktikan kemampuan yang dimiliki lalu bekerjalah dengan baik dan ikhlas, " pungkas Mirza.