Distan Kepahiang Upayakan Pengembangan Ternak Sapi dengan Sistem IB

TERNAK : Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kepahiang, Ir. Taufik mengatakan jika Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) melalui sistem Inseminasi Buatan (IB) sebagai solusi untuk meningkatkan populasi ternak.--DOK/RK

Radarkoran.com - Kecamatan Kabawetan dipusatkan sebagai sentra peternakan rakyat di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sesuai dengan regulasi daerah. Sentra Ternak Rakyat atau SPR itu mampu meningkatkan populasi mencapai 3.200 ekor sapi dan populasi kambing mencapai 2.500 ekor. 

Disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kepahiang, Ir. Taufik, pengembangan sektor peternakan tersebut terdiri lebih dari 62 kelompok petani, yang juga menerapkan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) melalui sistem Inseminasi Buatan (IB) sebagai solusi untuk meningkatkan populasi ternak.

Dia menjelaskan, Kecamatan Kabawetan dijadikan sebagai SPR sejak tahun 2017 lalu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) yang menyebutkan wilayah tersebut merupakan kawasan peternakan dan pertanian hortikultura.

"Melalui penetapan itu, SPR kini mampu mengembangkan ternak seperti sapi dan kambing yang jumlahnya sudah mencapai ribuan. Berkembangnya sentra peternakan ini tentu berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Taufik, Senin 29 April 2024.

Tingginya populasi sapi di Kabupaten Kepahiang, dijelaskan Taufik, membuat penyediaan daging wajib dilakukan seiring meningkatnya konsumsi masyarakat. Penyediaan ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memperkuat swasembada potein.

BACA JUGA:Distan Kepahiang: Petani juga Perlu Melek Teknologi di Era Digital Saat Ini

"Selain Upsus SIWAB, upaya peningkatan populasi juga dilakukan melalui pengendalian pemotongan sapi betina produktif. Hasilnya, upaya ini mampu menekan pemotongan sapi betina," jelas Taufik.

Di sisi lain, lanjut Taufik, ternak sapi potong merupakan salah satu ternak yang banyak dibudidayakan dan diusahakan petani di Kabupaten Kepahiang. Ternak tersebut berperan sebagai sumber pendapatan, membuka kesempatan kerja dan sumber protein hewani. 

Populasi ternak sapi potong yang tinggi menunjukkan salah satu potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah dalam usaha ternak sapi, meningkatkan konsumsi gizi keluarga akan protein hewani bahkan sebagai komoditas agribisnis.

"Peluang pengembangan sapi potong cukup besar dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain tersedianya sapi dalam jumlah besar dan mutu yang relatif baik. Kemudian tersedianya pakan ternak dalam jumlah cukup, tersedianya lahan pangonan, relatif mudahnya akses pemasaran, keterampilan petani yang memadai, sosial budaya yang menunjang dan adanya dukungan baik dari pihak swasta atau pemerintah," demikian Taufik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan