Pascalebaran, Inflasi Tahunan Bengkulu Naik
Infografis perkembangan inflasi Bengkulu di bulan April 2024--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pascalebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024, angka inflasi di wilayah Bengkulu pada bulan April 2024 mengalami kenaikan.
Berdasarkan rilis data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Bengkulu sebesar 3,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,44 atau mengalami kenaikan dibandingkan Maret 2024 yang berada diangka 3,56 persen.
Sedangkan inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Bengkulu pada bulan April 2024 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) April 2024 sebesar 1,29 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan Maret 2024 yang mengalami inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,22 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2024 sebesar 1,16 persen.
"Secara agregat inflasi di April 2024 sebesar 0,13 persen masih lebih kecil dibandingkan Bulan Maret sebelumnya yang berada di angka 0,22 persen. Secara kumulatif Januari-April sebesar 1,29 persen dan inflasi tahunan kita sudah diangka 3,62 persen," tutur Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, Jumat 3 Mei 2024.
Inflasi y-on-y di Provinsi Bengkulu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada sepuluh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,75 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,75 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,57 persen.
BACA JUGA:Inflasi Bengkulu Maret 2024 Mengalami Penurunan
Lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,00 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok transportasi sebesar 2,27 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,04 persen, kelompok pendidikan sebesar
1,64 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,00 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,76 persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan cenderung stabil.
Dikatakan Win Rizal, adapun beberapa komoditi yang menyumbang angka inflasi pada bulan April 2024 kemarin seperti bawang merah, daging ayam ras, emas perhiasan, hingga angkutan udara.
"Meningkatnya kebutuhan komoditi tersebut karena bulan April kemarin ada hari raya idul fitri, cuti bersama dan liburan," imbuhan.
Sedangkan untuk komoditi yang andil deflasi atau menekan inflasi pada bulan April 2024 seperti cabai merah, cabe rawit, udang basah dan harga beras.
"Komoditas-komoditas inilah yang mendorong maupun penghambat inflasi," imbuh Win Rizal.
BACA JUGA:Cegah Peningkatan Inflasi, Kanwil DJPb Bengkulu: Pemerintah Desa Harus Segera Cairkan Dana Desa
Lebih lanjut, dengan kondisi yang ada, Win Rizal berharap dan mengingatkan agar pemerintah daerah dapat melakukan berbagai upaya untuk menekan angka inflasi daerah.