Dinas Perpusda Kepahiang Tingkatkan Literasi Melalui Pojok Baca Digital
LITERASI : Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kepahiang, Muktar Yatib, S.Pd menyampaikan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya ini tengah mengupayakan peningkatan literasi lewat pojok baca digital.--DOK/RK
Radarkoran.com - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kepahiang Provinsi Bengkulu berencana mengusulkan penambahan unit Pojok Baca Digital atau Pocadi yang ditempatkan di pusat publik, seperti di tempat layanan umum kesehatan atau pusat publik lainnya pada tahun 2024 ini.
Tetapi sepertinya kata Kepala Dinas Perpusda Kepahiang, Muktar Yatib, S.Pd melalui Kabid DPKD, Sadikin, S.Pd, sampai sekarang ini belum ada peluang untuk penambahan pojok baca digital. Pasalnya, mengenai hal ini sudah dikoordinasikan pihaknya ke pusat atau Perpustakaan Nasional RI.
"Kita sudah koordinasikan ke pusat, akan tetapi belum ada peluang, karena tahun lalu Kabupaten Kepahiang sudah dialokasikan 1 unit pojok baca digital," kata Sadikin.
Dengan demikian, saat ini Kabupaten Kepahiang sudah mengoperasikan 1 pojok baca digital yang ditempatkan di Ballroom Kantor Bupati Kepahiang. Dan Dinas Perpusda pun berharap, pojok baca digital sebagai eksistensi layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal. Di mana tempat tersebut menyediakan tempat baca yang menyiapkan koleksi buku cetak dan digital.
BACA JUGA:Dinas Perpusda Kepahiang Genjot Literasi Lewat Pojok Baca Digital
"Kita pun akan memaksimalkan pojok baca digital yang ada, untuk meningkatkan literasi. Pojok baca digital ini untuk memperluas layanan perpustakaan, agar dapat dinikmati di pusat-pusat kegiatan masyarakat. Dengan berbagis teknologi digital dan konten bacan yang beragam, serta menarik," jelas Sadikin.
Pojok baca digital merupakan hibah atau bantuan yang dikembangkan oleh Perpusnas RI, bekerja sama dengan pemerintah daerah ataupun Kementerian Lembaga dengan gagasan untuk memudahkan akses informasi.
Prinsip dasar perluasan pojok baca digital yaitu memperluas layanan perpustakaan agar dapat dinikmati di pusat-pusat kegiatan masyarakat, mempunyai konten/koleksi yang dirancang sesuai kebutuhan penggunanya, berbasis teknologi digital, dan konten bahan bacaan yang beragam serta menarik.