Dua Pabrik Es Akan Dibangun di Pulau Enggano
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi--GATOT/RK
BENGKULU RK - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu menyebut akan melakukan pembangunan pabrik es di Pulau Enggano yang merupakan salah satu pulau terluar di Provinsi Bengkulu. Pembangunan ini sebagai salah satu upaya menjawab keluhan nelayan yang ada Pulau Enggano dalam menjaga kualitas tangkapan ikan sebelum didistribusikan ke pasar.
Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi mengatakan, dari segi proses sudah berjalan, termasuk dari segi perencanaan telah dilakukan dan pihaknya sduah melakukan peninjuan ke lapangan untuk melihat lokasi pembangunan pabrik es.
"Ada dua nanti rencananya (penganggaran) itu, pertama kita masih mengandalkan dari APBN yaitu Cold Storage dan Pabrik Es portable. Kita sudah masuk dalam pengajuan dan insyaallah kita dapat untuk bantuan dari APBN. Jadi kita hanya terima barang dan nanti kita tempatkan di Pulau Enggano," kata Syafriandi pada Senin, 27 Mei 2024.
Ia menambahkan, walaupun nantinya belum mendapatkan kucuran anggaran dari APBN, Pemprov Bengkulu akan tetap mengakomodir pembangunan pabrik es di enggano melalui APBD Provisni Bengkulu.
"Sesuai dengan perintah pak gubernur untuk pabrik es yang ada di Pulau Enggano tetap kita lakukan kalau pun nanti belum mendapatkan dana dari APBN. Maka nanti akan kita cover dari APBD, insyaallah tahun 2025," sampai Syafriandi.
Sementara itu, untuk lokasi pembangunan pabrik es direncanakan dilakukan di dua titik pulau enggano yakni di Kahyapu dan Desa Banjar Sari. Pembangunan pada dua titik desa tersebut diharapkan dapat mengcover desa lainnya seperti desa Banjarsari bisa mengcover Desa Apoho dan Meok, sedangkan untuk Desa Kahyapu dapat mengcover Desa Kaana dan Malakoni.
BACA JUGA:Banyak Lahan Tidur di Enggano, Pemprov Dorong Tanam Padi Gogo
Perkiraan anggaran yang digunakan untuk satu titik sebesar Rp 600 juta untuk pabrik es portable. Namun jika dilakukan pembangunan sendiri atau bukan jenis portabel akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,2 miliar.
"Rencana awal yang kita bangun itu untuk kapasitas 10 ton, tetapi setelah kita turun ke lapangan memang kebutuhan pada saat untuk hari-hari itu kurang lebih untuk satu Pulau enggano itu sekitar 5 ton perhari.
Tapi jika sedang musim dan sedang melimpah ikannya maka kebutuhannya lebih daripada 5 ton per harinya, nah inilah jadi dilematis ketika musim ikan membuat kebutuhan es batu kurang," papar Syafriandi.
Lebih lanjut, dirinya berharap rencana pembangunan pabrik es di Pulau Enggano dapat terlaksana dengan baik. Sehingga para nelayan di pulau terluar Bengkulu tersebut dapat mengatasi persoalan yang dihadapinya selama ini.
"Mudah-mudahan nanti terlaksana sehingga pulau Enggano bisa mencukupi kebutuhan apa esnya dari pabrik es yang dibangun oleh pemerintah provinsi," singkat Syafriandi.