Kopi Bubuk Yoba Kepahiang Lebih Banyak Pesanan dari Coffee Shop
KOPI : Kopi Bubuk Yoba Kepahiang Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang tetap produksi disaat harga biji kopi sedang melonjak tinggi, dan tetap menjaga hasil produksi yang berkualitas.--IYUS/RK
Radarkoran.com - Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas unggulan bidang pertanian di Kabupaten Kepshiang Provinsi Bengkulu. Tanaman kopi pun tumbuh subur di 8 kecamatan di daerah ini, selain tanaman sayuran dan buah-buahan. Bahkan saat ini harga biji kopi melambung, sudah di atas Rp 60 ribu perkilogramnya.
"Harga bubuk kopi saat ini melonjak tajam akibat naiknya harga biji kopi. Bubuk kopi asalan yang biasanya dijual Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kilonya kini naik menjadi Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu perkilogram," ucap Umar Dani pemilik Industri Kecil Menengah kopi bubuk Yoba kepada Radarkoran.com, Minggu 02 Juni 2024.
Lebih lanjut, Umar Dani mengatakan, kenaikan harga biji kopi membuat pesanan kopi bubuk mengalami penurunan, bisanya pesanan 28 kilogram hingga 35 Kilogram kopi bubuk per minggu, kini hanya mampu menjual kurang dari 20 Kilogram per minggunya.
"Wajar mengalami penurunan pesanan, bubuk kopi mahal. Kopi basah dan berasnya saja sudah mahal. Biasanya masyarakat beli sekilo kopi bubuk, tapi kini setengah kilo. Kalau dari segi pendapatan menjual kopi bubuk dan menjual kopi biji ke gudang tidak terlalu jauh beda," ucapnya.
Sementara itu, kini peminat bubuk kopi premium atau bubuk petik merah kian berkurang. Pemesan bubuk kopi Yoba premium hanya kalangan coffee shop saja.
BACA JUGA:Kepahiang Mulai Program Replating, Dinilai Bisa Menjadi Cara Mendongrak Produktivitas Kopi
Kopi Bubuk Yoba menjadikan kopi sebagai produk unggulan dan berkualitas, yang dimulai dari tingkat petani merawatnya, pemupukan, sping tanaman, cara panen serta penjemuran harus benar benar teratur.
"Selanjutnya, pelaku usaha kopi bubuk juga harus memiliki kemampuan di dalam cara pengolahan biji kopi, supaya kopi nikmat dan aromanya benar-benar wangi. Itu dimulai dari cara penggorengan dari mesinnya," jelasnya.
Soal pemasaran, Kopi bubuk Yoba telah berhasil menembus pasar di pulau jawa dan telah tersedia di platform marketplace pasar digital UMKM indonesia dan media sosial.
"Rumah produksi kopi bubuk Yoba beralamatkan di Desa Taba Tebelet Kepahiang, cukup selektif dalam memilih biji kopi, lantaran rasa kopi akan berbeda di setiap dataran meskipun jenisnya sama. Untuk kopi bubuk Yoba kualitas terbaik, mempunyai cita rasa aroma tersendiri," demikian Umar Dani.