Target Rp 1,2 Miliar, Target PAD Pasar di Rejang Lebong Baru Terkumpul Rp 143 Juta
Capaian pendapatan asli daerah atau PAD dari retribusi pasar di Kabupaten Rejang Lebong masih jauh dari target--IST/RK
Radarkoran.com - Capaian pendapatan asli daerah atau PAD dari retribusi pasar di Kabupaten Rejang Lebong masih jauh dari target. Hingga pertengahan Juni lalu, retribusi pasar yang berhasil dikumpulkan baru mencapai angka Rp 143 juta. Sementara targetnya Rp 1,2 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Rejang Lebong, Anes Rahman SSos melalui Kepala UPT Pasar, Syahrul menyampaikan hingga pertengahan Juni PAD dari retribusi pasar baru terealisasi Rp 143.645.100.
Ada 4 pasar yang menjadi fokus penarikan retribusi pasar oleh Pemkab Rejang Lebong. Yaitu Pasar Bang Mego, Pasar Atas, Pasar De dan Pasar Padang Ulak Tanding (PUT). Adapun banyaknya kios yang menjadi objek pungutan retribusi itu yaitu 1.066 kios.
"Rinciannya Pasar PUT 36 kios, Pasar De 66 kios, Pasar Atas 440 kios dan Pasar Bang Mego 524 kios," singkatnya.
BACA JUGA:MPP Rejang Lebong Diresmikan Menpan-RB
Terpisah, Kepala Disperindagkop UKM Rejang Lebong, Anes Rahman menjelaskan, bahwa penarikan retribusi pasar baru bisa dilakukan sejak bulan April 2024 lalu. Ini karena Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi dan Pajak daerah baru disahkan pada Maret 2024.
"Sehingga penarikan retribusi pasar baru berjalan kurang lebih dua bulan lebih," tuturnya.
Untuk meningkatkan PAD, sebut dia, Disperindagkop UKM Rejang Lebong terus mendorong para pedagang yang menyewa kios untuk membayar secara rutin. Apabila imbauan dari pihaknya tidak diindahkan, bukan tidak mungkin akan dilakukan penyegelan kios seperti yang pernah dilakukan tahun lalu.
"Kami berharap para pedagang di 4 pasar itu bisa tertib dalam membayar retribusi yang diwajibkan setiap bulannya," tegas dia.
BACA JUGA:Di Desa Air Meles Atas, BPBD Rejang Lebong Gelar Pelatihan Destana
Ditambahkan Anes, adapun target PAD dari keempat pasar di Kabupaten Rejang Lebong tahun ini sekitar Rp 1,2 miliar. Jumlah itu kurang lebih hampir sama seperti tahun sebelumnya.
"Kami akan terus berupaya target yang diberikan bisa tercapai, " singkatnya.