Tidak Bisa Fokus Mengajar, Guru PPPK Minta Sederhanakan Kurikulum

Guru PPPK ramai-ramai minta agar pemerintahan era presiden terpilih Prabowo Subianto bisa menyederhanakan kurikulum.--FOTO/DOK

Radarkoran.com - Guru PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPK) minta presiden terpilih Prabowo Subianto, untuk menyederhanakan kurikulum yang ada. Kurikulum pendidikan yang berlaku pada saat ini dinilai terlalu membebani guru Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS ataupun PPPK.

Ketua ASN PPPK Guru 2022 Provinsi Riau, Eko Wibowo mengatakan, persoalan tenaga pendidik akhir-akhir ini semakin banyak.

Dia mengatakan, banyak administrasi yang harus guru selesaikan, sehingga mereka tidak dapat fokus mengajar. Karena harus menyelesaikan administrasi, akhirnya fokus guru untuk mengajar dan mendidik pun menjadi terpecah. 

"Tugas utama guru saat ini menyelesaikan administrasi, sedangkan mengajar di kelas jadi urusan kedua. Inikan salah arah," papar Eko, Senin 1 Juli 2024.

Saat ini, ungkap Eko, rata-rata guru PPPK sangat berharap pemerintahan era Prabowo bisa mengubah kebijakan yang ada sekarang. Prabowo diharapkan dapat menyederhanakan kurikulum sehingga guru hanya fokus mengajar di kelas. Dia mengatakan, guru ASN PPPK maupun PNS punya permintaan khusus kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto membawa perubahan untuk dunia pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA:Merasa Tersiksa, Guru PPPK Minta Kurikulum Pendidikan Diganti

"Kita menginginkan kurikulum di bawah kepemimpinan Bapak Presiden terpilih Prabowo Subianto nantinya bisa membawa perubahan ke arah lebih baik dan mensejahterakan para guru se-Indonesia. Kemudian guru PPPK butuh beasiswa dan jenjang karier jabatan fungsional. Bisa mutasi ke instansi atau daerah lain, berkarier di jabatan struktural karena guru PPPK punya kompetensi berbagai bidang," terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua ASN PPPK Sumatera Selatan (Sumsel) Susi Maryani juga menyampaikan bagaikan kondisi guru saat ini. Banyak yang tertekan karena disibukkan dengan tugas administrasi. Akibatnya siswa sering terbengkalai, padahal kata Susi, tugas utama guru mengajar mereka. "Kita jadi sedih karena anak-anak sering terbengkalai. Kita para guru terpaksa hanya memberikan tugas. Karena kita harus menyelesaikan tugas administrasi," sesal Susi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan