Kilas Balik Asal Mula Nama Empat Lawang Sumatera Selatan, Kalahkan Kerajaan Tuban

Kabupaten Empat Lawang yang merupakan pecahan dari Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Lintang Empat Lawang.--Ist/RK

Sedangkan Kelintang Aur Lanting sampai sekarang ini masih ada di Marga Karangdapo, semantara Gong Pusaka gading sampai sekarang ini tidak tahu dimana keberadaannya. Setelah menang berperang, para pahlawan ini kembali ke Palembang melaporkan kepada Sunan, bahwa mereka sudah menaklukan Kerajaan Tuban. 

BACA JUGA:Mengenal 3 Teknik Stance Dalam Tenis Meja

Semua pahlawan ini oleh Sunan Palembang ditempatkan khusus di rumah rakit di  sungai Musi, kepulangan para pahlawan ini menimbulkan banyak yang iri atas keberhasilan mereka menaklukan Kerajaan Tuban, akhirnya mereka memfitnah para pahlawan ini dengan mengatakan, bahwa para Pahlawan ini akan menaklukan Sunan Palembang.

“Kerajaan Tuban saja bisa ditaklukan, apalagi Sunan Palembang,''.  Akhirnya Sunan Palembang termakan fitnah ini, yang akhirnya Sunan Palembang berencana untuk memusnahkan para Pahlawan ini, dengan dalih menyambut para Pahlawan ini Sunan Palembang mengadakan jamuan makan malam di istana  dengan mengundang para Pahlawan ini.

Tetapi pada waktu itu Puyang Kagede telah mencium niat tidak baik sunan ini, bahwa makanan ini hanya jebakan saja, maka pada malam itu Puyang Kagede tidak hadir dengan alasan sakit, apa yang telah diduga oleh Puyang Kagede ternyata benar, sebab semua yang hadir dapat ditawan oleh Sunan dalam keadaan mabuk.

 Melihat hal ini Puyang Kagede tidak tinggal diam, maka mengamuklah Puyang Kagede dengan menyerang Istana Sunan, yang akhirnya dapat membebaskan para  puyang yang lain, dengan kesaktian yang dimiliki Puyang Kagede dan puyang yang lain akhirnya terjadi peperangan besar, Sunan Palembang mengalami kekalahan dan juga terbunuhnya anak Sunan Palembang.

BACA JUGA:79 Tahun Mahkamah Agung, Ini Harapan Putri Terbaik Kepahiang

Akhirnya Sunan Palembang mengadakan perdamaian dengan para Empat Lawang ini, dimana diambil kebijakan bahwa nyawa harus ganti nyawa, karena putra mahkota Sunan Palembang meninggal, sebagai gantinya Puyang Kagede harus tinggal di Istana Sunan dan diangkat anak oleh Sunan.

Semua sisa pasukan kembali ke Empat Lawang, kecuali Puyang Kagede yang harus tinggal di Palembang. Berselang beberapa tahun kemudian terjadi keributan diantara puyang puyang lain di Empat Lawang, ini mungkin istilah Lintang berebut Kundu, berebut siapa yang tua yang patut jadi pemimpin.

Akhirnya beberapa puyang mengambil inisiatif untuk mengadakan semedi , siapa yang patut jadi pemimpin diantara mereka, beberapa hari kemudian didapatlah petunjuk, bahwa “ kenapa puyang yang bertuah (punya kelebihan) ditinggal di Palembang”.

Maka dikirimlah utusan ke Sunan Palembang untuk menemui Puyang Kagede, maka diadakanlah perundingan dengan Sunan Palembang, Puyang Kagede dan para Puyang yang lainnya yang akhirnya disepakati Puyang Kagede diangkat Sunan sebagai perwakilannya didaerah uluan Palembang yang berkedudukan di Tebing Tinggi, dengan istilah Pepatih/Perwakilan Sunan. 

BACA JUGA:Anda Belanja Online, Tapi Paket Tak Kunjung Diterima, Ini Yang Bisa Dilakukan Konsumen

Pada zaman Belanda daerah Tebing Tinggi dipegang oleh Assisten Residen, setelah berkembang dan berjalan cukup lama, kedudukan Assisten ini akhirnya dipindahkan ke Lahat, mungkin ada pertimbangan lain oleh Pemerintah Belanda dahulu, sedangkan pertimbangan Sunan dulu adalah selain Puyang Kagede mewakili Sunan diseluruh daerah Uluan juga pertimbangan dapat berkumpul kembali ke daerah puyang puyang di Empat Lawang.

Demikian cerita singkat asal usul Empat Lawang, cerita ini masih banyak kekurangannya, untuk itu diharapkan kepada semua yang berasal dari daerah Empat Lawang dapat melengkapinya. Agar kelak anak cucu kita dapat mengetahui riwayat dan sejarah kampung halamannya, dan tentunya sangat berguna bagi Pemda Kabupaten Empat Lawang untuk mempromosikan daerah kita di dunia Pariwisata.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan