Jalan Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kepahiang Mendadak Jadi Kolam Pancing: Bentuk Protes Masyarakat

Jalan Provinsi di Kabupaten Kepahiang yang dijadikan kolam pancing--JIMMY/RK

Radarkoran.com-Jalan Lintas Kepahiang - Pagaralam yang berlokasi di Kelurahan Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang mendadak berubah menjadi kolam pancing, pada Kamis 16 Oktober 2025 pagi.

Dalam foto yang beredar di media sosial, ada sekitar 3 orang yang datang ke lokasi tersebut dengan membawa peralatan pancing. Tidak hanya sebatas itu saja, ketiga orang ini juga tampak memanfaatkan peralatan yang mereka bahwa, untuk bercosplay layaknya seorang pemancing yang tengah menunggu hasil tangkapan. Didalam foto tersebut, juga ada dua orang anak kecil yang berdiri di samping si pemancing.

Aksi ini sendiri, dilakukan sebagai bentuk protes dari masyarakat lantaran jalan tersebut selalu tergenang banjir pada saat diterjang hujan. Ditambahlagi, di lokasi sekitar juga tidak ada drainase yang memadai sebagai tempat pembuangan air.

BACA JUGA:Atasi Banjir, Dinas PUPRPKP Mulai Perbaikan Drainase

Seperti yang diutarakan oleh Joko, warga setempat. Ia mengaku kalau selama setahun belakangan ini, jalan yang berstatus jalan Provinsi tersebut, selalu digenangi banjir. Apalagi menurutnya sejak tadi malam, Kabupaten Kepahiang tengah diguyur hujan deras disertai dengan angin kencang.

"Banjir terus di sini pak, setiap hujan pasti seperti ini. Apalagi tadi malam kan hujannya sangat lebat, jadi tadi pagi ada warga yang datang ke sini untuk memancing sebagai bentuk aksi protes terhadap pemerintah," ujar pria yang berprofesi sebagai tukang bengkel itu.

Sementara itu disisi lainnya, Lili Suryani yang membuka usaha geprek tepat di samping bengkel Joko mengaku, mengalami kerugian akibat banjir yang menggenang tepat di depan ruko nya tersebut.

BACA JUGA:Jalan Kompleks Perkantoran Kabupaten Keahiang Banjir: Diterjang Hujan Lebat

Menurut Lili, usahanya menjadi sepi setiap kali jalan di depan rukonya itu digenangi air. Ia berspekulasi bahwa, para pelanggan kerap enggan berhenti di depan ruko nya karena tidak ingin terkena genangan air.

"Mungkin mereka mau makan, tapi karena ada genangan air jadi sungkan mau turun. Kalaupun mau belanja, parkirnya juga jauh. Pelanggan mencari tempat yang kering untuk memarkirkan kendaraannya," sambungnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Kepahiang, Ir. Abdul Hafizh, M.Si turut prihatin dengan kejadian tersebut dan memastikan dalam waktu dekat ini, Pemkab Kepahiang akan mencari solusi terkait hal tersebut.

BACA JUGA:Hujan Guyur Kabupaten Kepahiang: 65 Rumah di Pasar Ujung Terendam Banjir

Kendati demikian, Wabup juga mengatakan bahwa di lokasi tersebut memang sudah tidak ada lagi drainase yang menjadi lalu lintas bagi air agar tidak tergenang. Sebab drainase yang dulunya ada, kini sudah tertutup akibat adanya pembangunan akses keluar masuk rumah dan juga sejumlah usaha warga.

"Sekarang memang sudah tidak ada lagi drainase di sana, karena sudah tertutup. Nah hal ini juga menjadi sumber kenapa air menjadi tergenang, sebab wadahnya untuk mengalir hingga ke sungai atau tempat pembuangan menjadi terhalang," jelas Wabup.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan