Tingkatkan Mutu Pendidikan, SMAN 2 Kepahiang Selenggarakan ANBK 2024
ANKB : Para pelajar SMAN 2 Kepahiang Provinsi Bengkulu mengikuti kegiatan ANBK Tahun 2024.--SUHAI/RK
Radarkoran.com - SMAN 2 Kepahiang Provinsi Bengkulu menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK. ANBK ini merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di SMAN 2 Kepahiang.
Kepala SMAN 2 Kepahiang, Novi Yupensi, M.Pd mengatakan, ANBK 2024 merupakan program evaluasi yang dirancang untuk memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Sekolah akan dinilai melalui tiga komponen utama, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa, survei karakter yang mengukur nilai-nilai moral siswa, serta survei lingkungan belajar yang mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
"Kami sangat antusias mengikuti ANBK 2024. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mengevaluasi kualitas pembelajaran di SMAN 2 Kepahiang dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan," ujar Novi, Jum'at 23 Agustus 2024.
BACA JUGA:5 Rafflesia Arnoldi Mekar Sempurna di Desa Sosokan Baru Kepahiang
Lanjut Novi, ANBK diikuti siswa dari kelas XI yang telah ditunjuk secara acak untuk mengikuti ANBK 2024 selama dua hari. Pelaksanaan ANBK dilakukan di Laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMAN 2 Kepahiang berjalan lancar dan tertib.
"ANBK merupakan program evaluasi yang digagas oleh Kemendikbudristek untuk menggantikan Ujian Nasional (UN), " lanjutnya.
Tujuan utama ANBK adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang capaian pembelajaran siswa serta kualitas proses pembelajaran di sekolah. Selanjutnya, hasil ANBK akan digunakan sebagai umpan balik bagi sekolah untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan.
ANBK dikenal sebagai pengganti Ujian Nasional. Meski dikatakan sebagai pengganti UN pada dasarnya Asesmen Nasional sangat berbeda dengan Ujian Nasional. Hal ini terlihat langsung dalam praktik yang dilakukan.
"Ujian Nasional hanya fokus pada penilaian aspek kognitif siswa. Sementara, Asesmen Nasional sifat penilaiannya menyeluruh, baik kognitif maupun non-kognitif. Bahkan hingga ke kualitas lingkungan belajar yang dimiliki setiap sekolah," pungkasnya.