DISUKA Beri Kebebasan Pers Berikan Kritik untuk Membangun Daerah
Bakal calon wakil walikota Bengkulu, Sukatno. --GATOT/RK
Radarkoran.com - Peran pers dalam mendukung pembangunan daerah sangatlah penting dari segi penyebaran informasi kepada masyarakat. Sehingga keberadaan pers menjadi salah satu mitra pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan daerah.
Hal demikian diungkapkan bakal calon wakil walikota Bengkulu, Sukatno saat diwawancarai awak media pada Minggu pagi, 8 September 2024 usai menghadiri HUT surat kabar Harian Rakyat Bengkulu (RB) ke-23 tahun 2024.
Sukatno yang berpasangan dengan Dani Hamdani dan akrab dipanggil pasangan calon DISUKA mengatakan, sebagai salah satu tokoh yang mengalir darah sebagai seorang yang tumbuh di dunia pers, keberadaan pers sangat penting mendukung pembangunan daerah. Mengingat keberadaan pers merupakan salah satu dari pilar demokrasi.
"Tentu saya yang berangkat dari media dan dibesarkan di media dan tumbuh dengan teman-teman wartawan. Saya katakan apapun wartawannya, pasti akan kita perhatikan. Karena wartawan atau media itu pilar keempat dalam pembangunan," ungkapnya.
BACA JUGA:Empat Wartawan Berprestasi di Porwanas 2024 Dapat Reward
Sukatno yang merupakan satu-satunya tokoh dari mantan Ketua PWI Bengkulu yang ikut dalam bursa Pilwakot Bengkulu tahun 2024 ini sudah banyak menorehkan prestasi dalam dunia pers atau jurnalistik.
"Saya tidak mencalon pun telah berbuat untuk media selama ini. Kita membuat peringatan hari pers nasional di Bengkulu, dan wujud yang kita buat yakni monumen atau sejarah Tugu Pers pertama di Bengkulu," imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan Sukatno, dirinya bersama Dani Hamdani memiliki komitmen untuk memperhatikan pihak media dan para wartawan dalam mendukung pembangunan daerah khususnya di Kota Bengkulu kedepannya jika terpilih sebagai walikota dan wakil walikota.
"Kita punya komitmen dengan Ustaz Dani untuk memperhatikan teman-teman media bagaimana kedepannya lebih maju lagi," sampainya.
Sementara itu, dari segi kebebasan pers itu sendiri, Sukatno menyebut jika pihaknya akan memberikan ruang bagi media untuk menjalankan perannya sebagai kontrol pemerintahan.
BACA JUGA:Stok Obat 13 Puskesmas di Lebong Dipastikan Aman
"Pasti akan diberikan kebebasan seluas-luasnya, selama ini pun sudah diberikan. Sebagai contoh oleh Pak Jokowi yang memberikan kebebasan pers seluas-luasnya, jadi tidak apa berikan kritik kepada pemerintah daerah," tuturnya.
Sukatno menyebut, kritikan yang diberikan para media merupakan salah satu masukan untuk menuju hal yang lebih baik lagi, terutama dalam pembangunan daerah dan kinerja pemerintahan agar lebih optimal.
"Teman-teman pers yang banyak berada di lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat akan lebih banyak tahu. Jadi kita akan berikan peluang dan menerima kritikan agar apa yang tidak pernah kita pikirkan dan gagas dapat dijalankan dalam membangun daerah," tutupnya.(gju)