Unik... Masjid Jamik Kepahiang Miliki ATM Beras
ATM : Tampak ATM beras yang ada di Masjid Jamik Kepahiang--SUHAI/RK
KEPAHIANG RK - Masjid Jamik yang beralamat di Jalan Pasar Tengah Kelurahan Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu terbilang unik. Sejak 6 bulan terakhir, masjid itu memiliki ATM Beras.
ATM beras ini berfungsi untuk mencairkan bantuan beras bagi masyarakat yang membutuhkan seperti fakir miskin, anak yatim piatu, janda miskin. Tidak jauh berbeda dengan mesin ATM pada umumnya, hanya saja yang dicairkan berupa beras dan bukanlah berupa uang.
Ditemui, Jumat 5 Januari 2024 Marbut Masjid Jamik, Robi Saugara mengatakan, bagi masyarakat atau fakir miskin, anak yatim piatu serta janda miskin yang akan mencairkan bantuan beras ini sudah terdaftar dalam Takmir Masjid. Kemudian yang bersangkutan harus membawa kartu ATM untuk mencairkan bantuan beras di mesin ATM Beras yang terletak dalam Masjid Jamik.
Setiap seminggu sekali yakni tepatnya hari Jumat, kriteria masyarakat (fakir miskin, anak yatim piatu serta janda miskin , red) mendapatkan 5 kilogram beras dari mesin ATM Beras tersebut.
"Untuk sekarang operasi ATM beras masih libur dan menunggu beras masuk. Jika berasnya masuk kembali, ATM bisa beroperasi lagi. Untuk ATM beras ini sendiri, pihak Bank BRI yang menamakannya, karena ini merupakan Corporate Social Responsibility ( CSR ) dari pihak bank," kata Robi.
BACA JUGA:Kades Karang Endah Sukses Beternak Itik Petelur
Diterangkan Robi, dalam menjalankan mesin ATM Beras ini pihaknya bekerja sama dengan perbankan. Untuk proses pengambilan berasnya di ATM Beras sama halnya dengan pengambilan uang di mesin ATM uang pada umumnya. Penerima bantuan tinggal menempelkan kartu di mesin ATM Beras, selanjutnya beras akan keluar.
"Alhamdulillah selain masyarakat selaku penerima bantuan beras yang terbantu, kita juga selaku marbut terbantu dengan adanya ATM beras ini," terang Robi
Menurutnya, jika berasnya masuk setiap Jumat dibagikan. Sementara syaratnya sendiri, selain mendapatkan ATM beras, selaku penerima masyarakat juga membawa Kartu Keluarga (KK) dengan mendapatkan jatah sebanyak 5 kilogram beras.
"Ada sekitar 40 penerima, karena kini lagi libur belum ada beras," singkat Robi.