SDN 01 Kabawetan Manfaatkan 15 Menit Pertama untuk Berdongeng

DONGENG : SDN 01 Kabawetan memanfaatkan 15 menit pertama saat masuk sekolah untuk membaca dongeng.--FAIZAL/RK

KABAWETAN RK - Berdongeng ternyata tidak hanya ampuh untuk menidurkan anak-anak saja, tapi juga memiliki beragam keuntungan lainnya. Salah satunya adalah untuk meningkatkan budaya literasi agar anak-anak menjadi lebih terbiasa dalam membaca.
 
Seperti yang dilakukan oleh SDN 01 Kabawetan, para dewan guru memanfaatkan 15 menit pertama sebelum jam pelajaran dimulai untuk membacakan dongeng kepada para peserta didik.

Bukan tanpa dasar, tujuannya adalah untuk mendukung program literasi dan numerasi yang diusung oleh Kemendikbudristek RI, guna meningkatkan minat baca masyarakat dan juga mengasah keterampilan menulis.

Kepala SDN 01 Kabawetan, Sukamto, S.Pd, M.Pd menuturkan bahwa ada banyak dampak positif dalam membiasakan peserta didik untuk berliterasi ini, beberapa diantaranya adalah membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berani dalam unjuk gigi.

BACA JUGA:5.000 Eksemplar Buku Akan Dibagikan Dinas Perpusda untuk Masjid


"Kita menjalankan program pemerintah terkait literasi dan numerasi. Tujuannya adalah supaya peserta didik membiasakan diri untuk membaca, menulis, dan berinteraksi. Hal ini berdampak pada positif, sebab siswa akan menjadi lebih aktif dan berani," ujar Sukamto, Sabtu 6 Januari 2024.

Agar para siswa tidak merasa jenuh lanjut Sukamto, pihak sekolah membatasi waktu berdongeng selama 15 menit saja dan pelaksanaannya pun dijadwalkan hanya 3 kali dalam satu minggu. Dijelaskannya bahwa jadwal berdongeng pada 15 menit pertama ini dilaksanakan pada setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis.

Selain itu, para siswa tidak hanya mendengarkan dongeng saja. Namun sesekali juga diperkenankan untuk membacakan dongeng dihadapan para guru dan teman-teman sekolahnya.

"Nah inilah poinnya kenapa siswa juga kami minta untuk berdongeng, supaya dia terbiasa tampil dihadapan teman dan juga dewan guru. Terlebih lagi, siswa juga kami tuntun untuk mengenal seluruh tanda baca, agar bacaannya lebih fasih dan mudah difahami oleh pendengar," demikian Sukamto.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan