Wadidaw. . Harga Gas Melon di Rejang Lebong Tembus Rp 50 ribu

GAS : Harga gas melon di Rejang Lebong di jual hingga Rp 50 ribu pertabung.--DOK/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Warga Kabupaten Rejang Lebong mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 Kg yang terjadi sejak awal Ramadhan 1445 Hijriah/2024. Bahkan di warung eceran yang menjual gas melon harganya bisa mencapai Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu pertabungnya.

Kelangkaan terjadi diduga disebabkan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat saat puasa Ramadhan. 

"Sulit sekali mencari gas melon. Sebelumnya ketemu ada warung mau jual sampai Rp 50 ribu, " ungkap salah satu pedagang gorengan, Ranti (47). 

Dirinya mengaku sangat mengeluhkan terjadinya kelangkaan gas subsidi tersebut. Dirinya berharap pemerintah bisa menindaklanjuti kelangkaan yang terjadi. Misalnya dengan melakukan penambahan stok agar ketersediaan masyarakat terpenuhi.

BACA JUGA:IPH Rejang Lebong Masuk 10 Besar di Sumatera

Selain itu dirinya juga berharap adanya razia yang dilakukan karena diduga ada oknum yang sengaja melakukan penimbunan sehingga gas melon itu mengalami kelangkaan.

"Saat ini kami pedagang gorengan sangat membutuhkan gas tersebut, mungkin ada yang sengaja menimbun pak agar gasnya langka, jadi harganya ikut naik, " ungkap Ranti. 

Terpisah Anggota DPRD Rejang Lebong, Nurul Khairiah mengatakan bahwa penambahan kouta gas elpiji segera direalisasikan. Terutama pihaknya yang sudah menginvestasikan untuk penambahan kouta elpiji sejak beberapa tahun lalu. Di mana yang baru berjalan hanya di Bengkulu Utara saja.

"Penambahan kouta gas elpiji segera direalisasikan, " jelas Nurul.

BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Safari Ramadan di Desa Tanjung Beringin

Dirinya mengaku mendapatkan laporan di masyarakat terkait harga jual gas melon yang sangat mahal.  Yakni ada yang menjual dari kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu pertabungnya. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin susah apalagi harga bahan pokok juga ikut naik semua. 

"Karena kebutuhan jadi banyak yang terpaksa membeli, jangan sampai masyarakat menjadi kesusahan, " pungkas  Nurul.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan