Jelang Idul Adha, Disperindagkop UKM Pastikan Gas 3 Kg Aman
Kabid Perdagangan, Koperasi dan UKM Disperindagkop UKM Kabupaten Lebong, Arnaldi Sucipto, ST--EKO/RK
Radarkoran.com - Satu minggu menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024, distribusi LPG 3 Kg di Kabupaten Lebong dikalim masih berjalan normal. Bahkan kondisi ini diperkirakan akan tetap berjalan hingga hari H lebaran kurban mendatang.
Kabid Perdagangan, Koperasi dan UKM Disperindagkop UKM Kabupaten Lebong, Arnaldi Sucipto, ST, Selasa 11 Juni 2024, mengaku dari pantauan mereka proses distribusi LPG 3 Kg di Kabupaten Lebong masih berjalan normal. Selain itu pihaknya juga belum menerima laporan maupun kendala terkait kurangnya stok gas melon tersebut di pasaran.
"Satu minggu sebelum Idul Adha masih dalam kondisi aman. Kami prediksi kondisi ini akan terus berlangsung hingga hari raya Idul Adha mendatang, " jelas Arnaldi.
Ia tak menampik potensi kebutuhan gas LPG Kg akan meningkat saat menjelang hari raya keagamaan, termasuk saat Idul Adha. Dalam hal ini pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan 2 agen distributor LPG 3 Kg di Kabupaten Lebong untuk memastikan distribusi gas subsidi tersebut berjalan dengan baik.
"Kami juga akan memantau langsung kondisi di lapangan. Untuk sekarang alhamdulillah masih aman, " lanjutnya.
BACA JUGA:Operasi Katarak Gratis Digelar Akhir Juni, Syaratnya KTP Lebong
Lebih jauh Arnaldi menjelaskan di Kabupaten Lebong ada 2 distributor LPG 3 Kg. Yakni PT. Karang Nio dan PT. Aboebissin Putra. Rata-rata untuk setiap bulannya mereka mendistribusikan 40 ribu hingga 48 ribu tabung LPH 3 Kg di Kabupaten Lebong.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan dua distributor ini untuk memastikan ketersediaan LPG 3 Kg di Kabupaten Lebong, " lanjutnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat khusunya kaum emak-emak untuk tidak panik buying. Menurutnya hal tersebut justru akan menganggu ketersediaan gas LPG 3 Kg itu sendiri.
"Jadi masyarakat tidak perlu panik, karena sejauh ini kami pastikan ketersediaan gas 3 Kg di Kabupaten Lebong masih mencukupi kebutuhan masyarakat, " demikian Arnaldi.